Akses ke Rantau Binuang Sakti Putus

Riau | Selasa, 20 November 2012 - 09:53 WIB

Laporan ENGKI PRIMA PUTRA Pasirpengaraian

SETELAH banjir yang merendam Desa Rantau Binuang Sakti, Kecamatan Kepenuhan, mengakibat akses jalan ke desa tersebut sampai saat ini belum bisa ditempuh oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pasalnya 150 meter akses jalan mengalami rusak parah dari simpang Desa Ulak Patian menuju Desa Rantau Binuang Sakti. Sehingga untuk keluar dan masuk ke desa, belakangan masyarakat di Desa Rantau Binuang Sakti, terpaksa melalui perairan sungai dengan menggunakan perahu atau pompong.

 Rusaknya akses jalan kedua desa ini, mengganggu kerja kalangan kontraktor yang sedang mengerjakan dua paket kegiatan di desa tersebut seperti pembangunan jembatan parit rusa dan visitor center.

Tokoh masyarakat Rantau Binuang Sakti Syahrir, berharap Pemerintah Kabupaten Rohul dapat membantu kelancaran akses ke desanya. Jika hal ini dibiarkan dan tidak ada upaya perbaikan, jelas akan merugikan masyarakat.

Sebab masyarakat hanya mengandalkan usaha dari menangkap ikan sebagai sumber mata pencarian sehari-hari. Namun, jika daratan sudah terendam dan akses darat rusak, ini mengganggu aktivitas masyarakat.

Rusaknya akses jalan  sepanjang 150 meter yang menyebabkan putusnya jalur darat dari Ulak Patian ke Rantau Binuang Sakti disampaikan oleh anggota DPRD Rohul Dapil Kepenuhan Kepenuhan-Hulu Ismail Hamkaz SAg MSi kepada wartawan, Senin (19/11) di Pasirpengaraian.

Diakuinya, saat meninjau infrastruktur jalan ke desa tersebut, kondisi jalan desa sangat memprihatinkan dan mengalami rusak berat. Memang kondisi desa ini dataran rendah yang setiap tahun tergenang banjir.

Dia meminta pemerintah daerah untuk segera mengupayakan pembangunan atau peningkatan jalan ke desa ini, sebab kerusakan jalan ke desa ini akan semakin parah.

‘’Jalur perairan memang masih bisa dilintasi oleh warga, tapi saat banjir besar, masyarakat juga takut menggunakan transportasi sungai,’’ katanya.

Politisi Partai Hanura Rohul ini, menjelaskan, di ruas jalan desa yang tergenang air itu, telah dilakukan penimbunan. Yang diperkirakan satu meter sampai 1,5 meter yang dilakukan melalui kegiatan swakelo Dinas Bina Marga Pengairan Rohul. Tapi upaya ini belum membantu sepenuhnya dalam mengatasi transportasi darat di sana.(mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook