PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pemerintah Provinsi Riau mengapresiasi civitas akademika dan alumni Jurusan Hubungan Internasional (HI) FISIP Unri yang mempersembahkan Rekor Dunia MURI Pantun Terpanjang dengan 10.988 Baris. Piagam Rekor Dunia MURI 2022 itu diserahkan Asisten I Setdaprov Riau Masrul Kasmy mewakili Gubernur Riau.
"Selamat. Dan tentunya kami sangat apresiasi rekor MURI yang diraih oleh HI FISIP Unri. Karena, pantun 10.988 baris ini salah satu karya civitas akademika dan alumni yang sepatutnya kita dukung," ungkap Masrul Kasmy pada peringatan Milad Ke-43 Jurusan HI di Auditorium Sutan Balia Kampus FISIP Unri, Selasa (18/10).
Pada kesempatan itu, juga diberikan beasiswa Rp3,5 juta dari PHI88 kepada satu mahasiswi HI angkatan 2021. Namanya Mariamlie Tampubolon. Beasiswa diserahkan Wakil Dekan III FISIP Chairul Anwar.
Selain itu, Masrul juga mengucapkan selamat atas Milad Ke-43 HI FISIP Unri. "Sebuah rentang usia yang begitu matang. HI FISIP Unri sudah melahirkan alumni yang telah banyak memberikan sumbangsih bagi daerah, provinsi dan negara," ucap Masrul.
Menurutnya, studi HI merupakan studi yang dapat mengikuti perkembangan zaman dengan cepat. Hal ini sesuai dengan perubahan yang terjadi di dunia. "Maka dari itu, studi ini diharapkan mampu menjawab permasalahan global yang semakin kompleks dengan tetap mempertahankan perspektif atau kepentingan lokal (nasional)," ungkapnya.
Masrul menyatakan, Pemprov Riau juga mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam acara milad HI.
Melalui perayaan milad, diharapkan mahasiswa HI dapat mempromosikan Unri kebanggaan Riau. "Melalui kegiatan ini kita juga dapat memperkenalkan secara langsung Provinsi Riau yang kaya akan budaya Melayu serta melestarikannya," ujar dia.
Sementara itu, Wakil Dekan III FISIP Chairul Anwar mengatakan, rekor MURI itu sebagai upaya untuk melestarikan dan menanamkan kecintaan budaya nasional kepada generasi muda, khususnya mahasiswa HI. "Rekor ini juga sebagai upaya kita dalam melestarikan budaya pantun kepada generasi muda," ungkap.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yoserizal Zen mengatakan, UNESCO menilai, pantun memiliki arti penting bagi masyarakat Melayu. Bukan sekadar alat komunikasi sosial, namun juga menanamkan nilai-nilai luhur yang menjadi panduan moral.
"Pesan yang disampaikan melalui pantun umumnya menekankan keseimbangan dan harmoni hubungan antarmanusia," ujar pria yang kerab disapa Atuk Yos ini.
Dikatakan Atuk Yos, pantun menyediakan wadah untuk menuangkan ide, menghibur, atau berkomunikasi antarmanusia, tanpa membedakan ras, kebangsaan, atau agama. Tradisi pantun juga mendorong rasa saling menghormati antarkelompok dan individu.
Dijelaskan Yos, pantun sudah masuk ke dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage (ICH) of Humanity UNESCO atau Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda tentang Kemanusiaan atas usulan Indonesia dan Malaysia pada Desember 2020.
Upaya itu sudah dilakukan budayawan Riau seperti Datuk Al azhar dan kawan-kawan sejak 2016. Namun kurang dukungan dari beberapa provinsi seperti Sumbar, Kalbar, dan DKI Jakarta. Akhirnya diupayakan kerja sama dengan Provinsi Kepri, negara Malaysia dan Brunei.
"Panas tembaga jangan dituang. Bila dituang melepuh diri. Pantun harus dijulang. Untuk perisai negeri," ujar Yos menutup sambutannya.
Gunakan Jasa Dua Kurator
Menurut Adi Kusuma selaku inisiator sekaligus Ketua Perhimpunan Hubungan Internasional 88 (PHI88), pantun-pantun tersebut sudah terverifikasi. Artinya sudah sesuai dengan kaidah penulisan serta memiliki makna.
Karena panitia juga menunjuk seorang kurator untuk mencapai Rekor Dunia MURI tersebut. "Jadi kita tidak main-main. Apalagi hal-hal yang diangkat sifatnya kekinian," ujar Adi.
Kurator pertama adalah Rendra Setyadiharja SSos MIP. Ia merupakan rekoris/peraih MURI dalam pantun bidang seni pertunjukan. Kurator kedua yakni Yoan S Nugraha Cht CI M-NLP Sert-PSA selaku penggiat pantun.
Berikut contoh pantun yang bersifat kekinian. Sub tema: ngampus online. Kami berkelah sampai ke kota. Barang dijaja si ikan kering. Pandemi ubah perilaku kita. Belajar kerja melalui daring.
Sub tema: Mahasiswa Kura-kura (Kuliah rapat-kuliah rapat)
Sayang Tuah sedang berjalan. Darilah Jawa darilah seberang. Rapat kuliah kerjaan harian. Itulah mahasiswa jaman sekarang.
Dilanjutkan Adi, ini juga menjadi dukungan PHI88 kepada budaya lisan Melayu Riau yang sudah diakui UNESCO.
Ditambahkan Fasha, dari panitia, prosesnya dari penulisan dan pengumpulan pantun telah dimulai sejak 25 Maret sampai 15 Agustus 2022. Dapat piagam dari MURI pada 23 Agustus 2022. Sedang seremoni penyerahan Piagam Rekor Dunia MURI kepada Jurusan HI dilakukan pada Selasa (18/10), yang merupakan hari jadi ke-43 jurusan tersebut.
Total terdapat 800-an bait pantun. Kontributornya terdiri dari civitas akademika HI Unri serta alumninya. Untuk mahasiswa paling banyak datang dari angkatan 2020-2022. Namun karya terbanyak berasal dari Lisya Anggraini dan Ali Arshadi, dua alumni HI 88.
Pada kesempatan itu juga hadir sejumlah alumni HI dari angkatan 88. Di antaranya dari Jakarta dan Batam. Beberapa alumni 88 yang menjadi diplomat RI, perwira militer, pimpinan perusahaan IT dan RRI batal hadir karena ada tugas.
Laporan: Zulkifli Ali (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi