KOTA (RIAUPOS.CO) - SEMPAT hilang beberapa hari, kabut asap kembali menyelimuti Kota Pekanbaru. Sebagai antisipasi, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tetap menyiagakan Puskesmas dan posko evakuasi 24 jam. Selain bayi 0 sampai 6 bulan serta anak usia bawah lima tahun (balita), ibu hamil pun kini boleh diungsikan ke posko evakuasi di Kantor Wali Kota Pekanbaru.

Kondisi kabut asap di Kota Pekanbaru saat ini memang mengkhawatirkan lagi. Selain tebal dan mengganggu pandangangan mata, kadarnya pun sudah melebihi level berbahaya.

Pemko Pekanbaru saat kabut asap terjadi beberapa waktu lalu membuka posko evakuasi di aula lantai tiga kantor wali kota. Sempat dihuni ibu dan bayi yang tak tahan dengan asap di rumah masing-masing, mereka kemudian pulang ketika asap reda.

Kini di kala kabut asap kembali tebal, Wali Kota (Wako) Pekanbaru H Firdaus ST MT menegaskan posko evakuasi siap kembali menampung bayi dan balita yang menjadi korban terpapar kabut asap.

Bahkan kini pun ibu hamil diperbolehkan ikut mengungsi disana.’’Walaupun disiapkan untuk anak bayi dan balita, kami tidak melarang ibu hamil dan menyusui untuk juga dievakuasi,’’ kata Firdaus, Senin (19/10).

Lebih lanjut ia mengatakan, sebenarnya besar harapan Pemko Pekanbaru pada Presiden Joko Widodo untuk bisa mengatasi masalah kabut asap yang sudah tiga bulan lebih menyelimuti Kota Pekanbaru. Apalagi bantuan asing juga sudah datang.

’’Dalam satu pekan menurut perkiraan Presiden selesai, ternyata belum. Kita harapkan ke depan tim nasional dan asing ini bisa lebih maksimal memadamkan api di dua provinsi, Sumatera Selatan dan Jambi,’’ urainya.

Di Pekanbaru, ungkap Wako meski beberapa hari kemarin asap sempat mereda, tanggap darurat asap dan tim penanggulangan yang dibentuk belum dicabut dan belum dibubarkan.’’Saat mau dicabut saya bilang tunggu dulu.

Kami belum dapat kepastian dari dua provinsi itu apa betul titik apinya tuntas, karena lamban sekali menurut kami. Dan ternyata benar, hari ini naik lagi asapnya,’’ lanjutnya.

Kepada masyarakat, Wako mengimbau agar saat ini mengurangi aktifitas luar ruang. Selain itu, jika memang terpaksa keluar, maka gunakanlah masker.

Ia juga menekankan, tim penanggulangan yang saat ini masih resmi bekerja tetap siaga. Pola penanggulangan yang diterapkan akan sama dengan pola sebelumnya.’’Kalau masih memerlukan ruang evakuasi kita sediakan. Walaupun sekarang kosong, kalau masyarakat ingin menggunakan fasilitas silahkan,’’ tutupnya.(adv/a)