UJUNGBATU (RIAUPOS.CO) - Untuk memberdayakan sampah menjadi barang berguna, SMP Eka Dura Lestari menyulap barang bekas tersebut menjadi bahan pembelajaran. Namun, pengolahan sampah dengan motto “Sulap Sampah Green School ” itu dikerjakan oleh tangan kreatif.
Barang bekas (sampah) identik dengan kata kotor dan menjijikkan, namun tidak masalah bagi pelajar SMP Eka Dura Lestari. Karena bagi mereka, memanfaatkan sampah adalah pengetahuan baru yang membuat mereka menjadi penasaran sekaligus mengasyikkan.
Pelajar sangat antusias dalam pembelajaran pemanfaatan barang bekas ini khususnya dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya yang dibimbing Afika Romi SPd. Misalnya kertas, koran, kardus, plastik, botol bekas, ranting pohon yang sudah terbuang.
Dari kertas bekas, para pelajar bisa menjadikan barang tersebut menjadi bunga mawar yang cantik, hiasan jilbab, hiasan dinding yang sederhana namun mewah yang kualitasnya tidak kalah dengan yang dijual di pasaran.
Dari bahan kardus, mereka bisa menyulap menjadi sebuah tas, kotak pensil, tempat dokumen dan lainnya. Dari botol plastik, mereka bisa menyulap menjadi media tanam, tempat duduk, tirai, tas dan bunga. Sementara bahan dasar plastik bekas, bisa dijadikan sandal rumah, tas, dompet dan peci.
Menurut Afika Romi SPd, dalam hal pembuatan karya ini para pelajar selalu berlomba-lomba untuk menghasilkan karya yang terbaik. Untuk menghargai proses kerja pelajar ini, Kepala SMP Eka Dura Lestari Slamet Riyadi SSos menyediakan wadah atau galeri untuk memajang hasil-hasil karya pelajar yang terbaik.
Tentang pemanfaatan sampah dan fungsinya, itu tidak terlepas dari mana bahan tersebut didapatkan. Menurut Slamet Riyadi, mereka mendapatkannya dengan cara mengumpulkan sampah-sampah yang ada di sekitar tempat tinggal.
“Kita mendapatkan banyak keuntungan, seperti hemat dengan tidak memberatkan pelajar untuk mengeluarkan banyak biaya untuk media pembelajaran, lingkungan bersih, menambah ilmu dan bisa dijadikan sebagai dasar pengetahuan untuk membuat industri rumah tangga,” jelasnya kemarin.
Menurut Afika Romi, itulah salah satu bentuk kreativitas pelajar SMP Eka Dura Lestari, dengan bermain sambil belajar bisa menjadikan mereka menjadi pelajar yang sadar dan peduli akan berharganya hal sekecil apapun bahkan sekalipun itu sampah.(har/mal)