Ratusan Rumah di Rohil Terendam

Riau | Sabtu, 20 Oktober 2012 - 10:12 WIB

Ratusan Rumah di Rohil Terendam
ARUNGI BANJIR: Seorang bapak mengarungi banjir yang menggenangi rumahnya di kawasan Bangko, Rokan Hilir, Jumat (19/10/2012). syahri ramlan/riau pos

Laporan SYAHRI RAMLAN, Bagansiapi-api syahriramlan@riaupos.co

Ratusan rumah masyarakat yang berada di tiga kepenghuluan yakni Labuhantangga Besar, Labuhantangga Kecil dan Labuhantangga Baru terendam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selain masih ada yang bertahan, namun sebagian warga lainnya memilih mengungsi ke tempat yang dianggap aman dari sentuhan air.

‘’Biasanya tidak pernah banjir. Tapi, tahun ini baru terjadi banjir yang ada di tiga kepenghuluan itu. Kita kemarin sudah turun ke lapangan dan melakukan peninjauan langsung ke sejumlah tempat termasuk lingkungan masyarakat,’’ kata Camat Bangko, H Muhammad Nurhidayat yang ditemui Riau Pos, Jumat (19/10) di Bagansiapi-api.

Berdasarkan hasil pantauan di lapangan serta informasi dari pihak penghulu, tambah Nurhidayat, rumah yang terendam mencapai sekitar 600 unit.

Terdiri dari Kepenghuluan Labuhantangga Besar sebanyak 236 unit, Labuhantangga Baru sekitar 300 unit dan sisanya Labuhantangga Kecil.

‘’Rata-rata ketinggian air di rumah mencapai setinggi lutut orang dewasa,’’ kata Nurhidayat.

Selain itu, tambah Nurhidayat, banjir juga menggenangi sejumlah jalan dan lahan-lahan perkebunan masyarakat yang ada di tiga kepenghuluan tersebut.

‘’Dengan adanya banjir itu, memang sebagian aktivitas masyarakat terganggu. Untuk itu, sebagian masyarakat di tiga kepenghuluan itu mengungsi ke rumah-rumah sanak keluarga yang tidak terendam,’’ kata Nurhidayat.

Menjawab Riau Pos, Nurhidayat menjelaskan, sebagian besar banjir yang merendam tiga kepenghuluan yang telah berlangsung selama empat hari tersebut disebabkan oleh faktor guyuran hujan.

Selain itu, sejumlah saluran yang tersedia termasuk Sungai Navigasi 8 dan Parit Jawa di daerah Labutangga Baru sudah tidak berfungsi lantaran tersumbat dan mengalami pendangkalan.

‘’Saat hujan deras dengan kapasitas tinggai, sungai dan parit tidak mampu menampung. Saat air meluap terjadilah banjir. Kita sudah minta petunjuk dari wakil bupati untuk mengatasi masalah ini. Dari hasil koordinasi itu, kegiatan normalisasi Sungai Navigasi 8 dan Parit Jawa bakal segera dilaksanakan oleh instansi terkait,’’ kata Nurhidayat.

Selain itu, tambah Nurhidayat, kegiatan normalisasi sungai maupun parit yang ada di sejumlah daerah di wilayah Kecamatan Bangko termasuk di tiga kepenghuluan tersebut diharapkan dapat diagendakan secara rutin.

Karena, keberadaan sungai dan parit tersebut sangat penting saat tingginya tingkat curah hujan.

‘’Kondisi sekarang, sudah berkurang. Harapan kita, hujan jangan turun lagi. Karena, kalau turun lagi, genangan air bisa bertambah,’’ kata Nurhidayat.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook