Wabup Prihatin Rutan Telukkuantan

Riau | Selasa, 20 Agustus 2019 - 11:53 WIB

Wabup Prihatin Rutan Telukkuantan
GUNTING PITA: Wabup Kuansing H Halim menggunting pita saat acara jalan santai keluarga besar Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Telukkuantan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Mahkamah Agung Ke-74 di Telukkuantan, Ahad (18/8/2019) lalu.

(RIAUPOS.CO) -- Usai upacara bendera dalam rangka memperingati HUT Ke-74 RI di Lapangan Limuno Telukkuantan, Sabtu (17/8), Wakil Bupati Kuansing H Halim beserta rombongan langsung mengunjungi Rumah tahanan (Rutan) kelas IIB Telukkuantan.

Dalam kunjungan tersebut, Wabup merasa prihatin saat melihat warga binaan Rutan Telukkuantan yang berdesakan didalam kamar yang berukuran kecil tersebut. Menurut Wabup, keadaan ini harus menjadi pelajaran dan menjadi hukuman jera bagi warga binaan untuk melakukan perbuatan yang melanggar hukum.


“Saya minta kepada masyarakat untuk selalu menjauhkan diri dan lingkungan dari kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan hukum. Dan kepada warga binaan, saya berharap semoga bertobat setelah keluar nanti. Jadikanlah ruangan yang sempit ini sebagai pelajaran. Kedepan, kita akan koordinasi dengan semua pihak untuk lokasi Rutan Telukkuantan,” kata Halim kepada wartawan, Senin (19/8).

Ia bercerita saat berbincang dengan warga binaan, Halim menyebutkan hampir semua penghuni mengeluhkan sempitnya kamar yang menjadi tempat para warga binaan. Seperti janji Wabup saat memyampaikan sambutan, dirinya akan memberikan makan siang untuk seluruh warga binaan.

“Iya. Kemarin sudah dilaksanakan makan siangnya. Semoga dengan makan siang bersama kemarin, terjalin silahturahmi diantara para warga binaan dan pegawai Lapas,” tambah Halim.

Menangapi persoalan ini, Kepala Rutan Telukkuantan Abdul Rasyid Meliala saat dikonfirmasi wartawan mengakui hal tersebut. Menurut Meliala, jumlah warga binaan yang ada di Rutan Telukkuantan lebih kurang 500 orang. Jika dibandingkan dengan rutan yang ada di Riau, Kuansing termasuk over kapaaitas.

“Kita nomor dua over kapasitas setelah Rutan Bagansiapi-api. Untuk bayangan, kamar yang harusnya diisi enam orang, saat ini dihuni hampir 50 orang. Saat ini kita butuh lahan lebih kurang 5 hektare untuk pembangunan. Semoga pemerintah bisa menghibahkan lahan ini. Kalau sebelumnya, Pemkab Kuansing sudah menyiapkan lahan 2 hektare. Namun karena lokasiny akurang memungkinkan, makanya sedikit terkendala,” tutup Meliala.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook