Riau Maju, Rumah Bersama Seluruh Masyarakat

Riau | Selasa, 20 Agustus 2013 - 09:30 WIB

JAKARTA (RP) - Provinsi Riau genap berusia 56 tahun pada 9 Agustus lalu. Karena bertepatan dengan libur Hari Raya Idul Fitri, maka seremonial peringatan HUT terbentuknya provinsi ini digelar, Selasa (20/8) ini.

Banyak asa yang disampaikan para tokoh di momen istimewa ini, apalagi beriringan dengan helat demokrasi di Bumi Lancang Kuning, Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri). Harapan utamanya, mencita-citakan Riau maju, berjaya dan rumah bersama bagi seluruh masyarakatnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Harapan-harapan itu setidaknya disampaikan Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal, mantan Gubernur Riau H Saleh Djasit SH, tokoh masyarakat Riau H Azaly Johan dan H Tenas Effendy serta Ketua DPRD Riau, H Johar Firdaus.  Gubri Rusli Zainal misalnya, ia mengaku tetap bisa merasakan dan merayakannya walau berada di dalam Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

‘’Sempena memperingati HUT Riau yang ke-56, saya ingin menyampaikan selamat kepada Provinsi Riau yang sudah menginjak usia 56 tahun. Bagi saya tentu usia ini mempunyai arti dan makna yang sangat strategis, kalau kita ukur barangkali umur seorang PNS sudah mendekati masa pensiun,’’ ujar Gubri ditemui di Rutan KPK, Senin (19/8).

Di HUT ke-56 Riau ini, Gubri mengimbau kepada semua pihak untuk melakukan suatu evaluasi terhadap tekad dan komitmen yang telah dibangun bersama demi kemajuan Provinsi Riau ke depan. Terutama bagaimana merealisasikan visi dan misi Riau 2020, yakni mewujudkan Riau baru yang betul-betul menjadikan harapan dan kebanggan bagi seluruh masyarakat Riau.

‘’Setidak-tidaknya saya bersama semua stake holder lainnya sudah meletakkan dasarnya. Saya yakin dan percaya Insya Allah Provinsi Riau akan menjadi lebih maju. Tetapi ini tentu tidak bisa hanya dengan mimpi tanpa dukungan semua pihak terutama sekali pemimpin Riau mendatang,’’ ungkap Gubri yang menyinggung penggantinya kelak sebagai Gubernur Riau.

Lebih jauh Gubri mengatakan, kemajuan Riau tentunya akan ditentukan komitmen, visi, idealisme terhadap masa depan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Riau.

‘’Jadi persyaratan mutlak yang harus dimiliki pemimpin Riau ke depan adalah, komitemen yang tinggi dengan visi yang jauh ke depan serta diselaraskan dengan potensi dan kemauan yang kuat untuk membangun daerah Riau,’’ ulas Gubri.

Nahkodanya, kata Gubri lagi, ada pada seorang pemimpin bagaimana bisa menggerakkan potensi-potensi yang ada. Tidak hanya mengandalkan kemampaun provinsi, tapi semua kabupaten/kota untuk bersama-sama dapat melakukan suatu grand design dan terobosan besar untuk mempercepat proses pembangunan Riau secara menyeluruh.

‘’Jadi harus ada langkah dan terobosan besar, dengan potensi yang besar dan posisi daerah yang sangat strategis,’’ terangnya.       

Tak jauh berbeda, mantan Gubernur Riau H Saleh Djasit SH menyebutkan, momen HUT Riau ini jadi ajang pemersatu masyarakat Riau. Komitmen itu disampaikan berhubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Gubernur Riau, 4 September mendatang.

Diharapkan, siapapun pemimpin terpilih merupakan yang terbaik bagi Riau ke depan. ‘’Ya harapan saya, Riau dapat semakin berjaya dengan memperoleh pemimpin yang terbaik di antara yang baik,’’ ungkapnya.

Saleh berharap besar kepada calon pemimpin Riau di masa yang akan datang menjalankan amanah. Di mana, visi dan misi yang disampaikan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada seluruh masyarakat Riau.

‘’Siapapun terpilih hendaknya dapat mengaplikasikan visi dan misi yang telah disampaikan. Gubernur terpilih harus dapat mengayomi seluruh rakyat dan tidak boleh ada fraksi atau kelompok-kelompok tertentu,’’ paparnya.

Untuk itu, lanjutnya, peran pemimpin dalam mempersatukan daerah tentunya sangat diperlukan. Sehingga, semangat hari jadi Riau sebagai momen untuk lebih baik dapat berjalan seperti yang diharapkan.

Selain itu, ia juga mengimbau agar perayaan HUT Riau tidak dilaksanakan berlebihan. Perayaan idealnya disinkronkan dengan peringatan HUT RI yang baru dilaksanakan belum lama ini. ‘’Jangan sampai mengarah kepada pemborosan. Seyogyanya sekaligus dengan perayaan HUT RI, jadi tidak memberatkan anggaran daerah. Perayaan secara formal di DPRD sudah bagus. Untuk perayaan lainnya tidak perlu berlebihan,’’ sambung Saleh.

Tokoh Masyarakat Riau H Tenas Effendy mengimbau seluruh masyarakat menjadikan momen HUT Riau sebagai ajang meningkatkan persatuan dan kesatuan. Sehingga, Riau yang terkenal dengan keanekaragaman suku dapat menjadi rumah bersama bagi masyarakat.

‘’Tahniah hari jadi ke-56 Provinsi Riau. Semoga dengan bertambahnya usia, Riau semakin berjaya dan menjadi rumah bersama bagi seluruh masyarakat Riau,’’ ungkap Tenas. Menyikapi momen HUT Riau itu, diharapkan dapat bersinergi dengan mimpi awal berdirinya Riau.

Yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik secara lahiriah dan bathiniah secara menyeluruh.

Menyikapi momen Pilgubri, Tenas menilai siapapun pemimpinnya tetap dapat membawa Riau lebih baik. ‘’Jika terdapat perbedaan maka selesaikanlah secara mufakat dengan tetap mengedepankan azas kebersamaan dan persaudaraan. Sehingga, Riau tetap maju dan berjaya,’’ harap Tennas.  

Tokoh masyarakat lainnya, H Azali Johan mengimbau agar perayaan HUT ke-56 tidak dilakukan berlebihan. Rangkaian kegiatan idealnya dengan lebih mengedepankan sisi yang merakyat.

Azali berharap Pemerintah Provinsi Riau untuk lebih mengedepankan kesenian-kesenian yang berbudaya Melayu Riau. Sehingga momennya tepat dan tentunya akan mendapat apresiasi dari masyarakat.

‘’Ya, peringatan HUT Riau dengan mengenang jasa pahlawan. Kegiatan harus lebih merakyat, jika perlu rakyat dan diundang,’’ paparnya. Ia mengharapkan, momen peringatan HUT Riau menjadi momen positif dalam meningkatkan kemajuan dan pembangunan Riau.

Ketua DPRD Riau Drs Johar Firdaus MSi menyatakan peringatan hari jadi Provinsi Riau menjadi momentum evaluasi bagi seluruh masyarakat Riau.

‘’Untuk itu koreksi, kritik dan evaluasi juga harus disampaikan. Bagaimana jalannya pemerintahan, bagaimana kesejahteraan masyarakat Riau, tentunya dibingkai dengan harapan-harapan bagaimana Riau kedepannya,’’ kata Johar.

Menurut Johar, ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam peringatan hari jadi Riau. HUT Riau harus dilihat dari aspek sejarah. HUT Provinsi Riau mengingatkan kepada seluruh masyarakat tentang bagaimana awal terbentuknya Provinsi Riau dan bagaimana cara pejuang-pejuang untuk berdiri sendiri dan berpisah dengan Provinsi Sumatera Tengah.

Kedua, lanjutnya, adalah aspek religius yakni masyarakat harus menyukuri Riau sudah menjadi sebuah provinsi yang berkembang atas jasa-jasa para pahlawan.

Selanjutnya adalah aspek evaluasi yang membuat masyarakat Riau harus berfikir sejauhmana kemajuan yang sudah dicapai dalam pembangunan.

‘’Untuk itu koreksi, kritik dan evaluasi juga harus disampaikan. Bagaimana jalannya pemerintahan, bagaimana kesejahteraan masyarakat Riau, tentunya dibingkai dengan harapan-harapan bagaimana Riau kedepannya,’’ kata Johar.(rul/rio/yud)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook