PANGKALANKERINCI (RP) - Setelah dirawat beberapa pekan di Rumah Sakit Amelia Medika, Pangkalankerinci, akhirnya karyawan PT Adei bernama Pangalaman Waruhu tewas. Korban luka melepuh tersiram air mendidih dari tanki perebus tandan buah segar (TBS) sawit di tempat kerjanya.
Kadisnakertrans Nasri Fisda SE ketika dikonfirmasi di gedung DPRD Pelalwan usai sidang, Senin (19/8), membenarkan adanya karyawan PT Adei yang tewas tersiram air perebus sawit tersebut.
‘’Saat korban dirawat, kami telah turun melihat kondisi korban. Kamis silam, korban meninggal di rumah sakit,’’ujar Nasri.
Dijelaskan Nasri, secara pasti bagaimana kronologis kejadian belum dapat dipastikan. Saat korban dirawat tidak dapat diambil keterangan, karena kondisi luka bakar disekujur tubuh cukup parah, hingga harus mendapat perawatan intensif.
Meski upaya tim medis sudah maksimal, namun Tuhan berkehendak lain. Korban akhirnya meninggal dunia.
‘’Untuk memastikan begaimana kronologisnya, kami memanggil pihak perusahaan PT Adei. dan mempertanyakan apa yang telah diberikan kepada ahli waris korban,’’tegas Nasri.
Informasi yang dirangkum RPG menyebutkan, peristiwa naas tersebut terjadi pada Sabtu (27/7) lalu.
Saat itu korban sedang bekerja di bagian perebusan buah sawit milik PT Adei. Tiba-tiba tanki yang berisi air mendidih pecah dan korban yang sedang berdiri sisamping tanki langsung tersiram.
Alhasil, korban menjerit kesakitan, sedangkan seorang mandor bernama Budi Suprianto yang juga berada di lokasi kejadian ikut tersiram. Beruntung luka yang diderita Budi tidak terlalu parah, namun saat menyelamatkan diri Budi terjatuh hingga tangannya patah.
Kedua korban langsung dilarikan ke RS Amelia Medika. tetapi kondisi luka bakar hampir 80 persen, membuat pemuda asal Nias tersebut harus mendapatkan perawatan intensif. Selang beberapa hari korban menghembuskan nafas terakhir.(mx/rpg)
