523 Korban Kebakaran Ditampung Keluarga dan Tetangga

Riau | Selasa, 20 Agustus 2013 - 06:55 WIB

TEMBILAHAN (RP) - Sebanyak 177 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 523 jiwa mengungsi ke rumah keluarga dan tetangga.

Mereka adalah korban kebakaran yang menghanguskan 109 rumah di Desa Simpanggaung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Ahad (18/8) dini hari lalu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kondisi para korban dari sisi kesehatan tidak terlalu bermasalah. Namun dari sisi mental, banyak di antara mereka yang masih trauma.  

Kepala Desa Simpanggaung Efendi saat dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, sebagian keperluan pokok berasal dari bantuan pemerintah dan masyarakat sudah diberikan kepada para korban kebakaran.

Hanya saja mereka masih kesulitan mendapatkan alat perlengkapan masak.

‘’Apa saja yang menjadi keperluan mendesak sudah kita salurkan,’’ ungkap Efendi, Senin (19/8).

Pihak desa dan kecamatan setempat tidak mendirikan tenda-tenda pengungsian. Pasalnya, rumah warga dan sanak famili masih bisa menampung para korban.

Hanya saja, petugas sudah mendirikan tenda kesehatan dan posko pengumpulan bantuan korban kebakaran di sekitar lokasi kebakaran.

Selain sembako dan peralatan masak, para korban juga sangat memerlukan perlengkapan anak sekolah. Jumlah anak usia sekolah belum terdata secara pasti, namun ia yakin banyak di antara korban merupakan anak-anak yang masih sekolah.

‘’Lokasi kebakaran sebelumnya merupakan pemukiman padat penduduk. Maka sangat banyak orangtua yang memiliki anak-anak sekolah,’’ jelas Efendi.

Asisten II Setdakab Inhil, H Endik Kamal Syahindra didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) H Tantowi Jauhari, pihak Dinas Sosial dan Ketua DPRD Inhil, HM Raus Walid meninjau ke lokasi kebakaran, Selasa (19/8).

Kepala BPBD H Tantowi Jauhari mengatakan, saat ini hampir seluruh korban kebakaran ditampung di rumah-rumah warga dan sanak keluarga.

Sedangkan untuk pelayanan kesehatan didirikan di halaman sekolah sekitar lokasi kebakaran. Sesuai hasil koordinasi BPBD dan camat setempat, belum diperlukan tenda-tenda pengungsian.

‘’Saat itu juga kami atas nama pemerintah daerah meninjau lokasi dan korban kebakaran. Ketika itu pula kami menyalurkan bantuan secara simbolis yang berasal dari BPBD dan Dinas Sosial Inhil,’’ ungkap Tantowi.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Inhil AKP Ade Zamrah mengatakan, untuk mengetahui penyebab kebakaran petugas kepolisian sudah mendatangkan tim forensik dari Medan.

Setelah selesai melakukan olah TKP, tim akan membawa benda-benda penting yang mereka temukan di lokasi kebakaran.

‘’Dua pekan ke depan baru kita dapat mengetahui apa penyebab musibah kebakaran itu,’’ kata Kasat Reskrim AKP Ade Zamrah.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran itu terjadi saat seluruh warga sedang tertidur pulas. Nyaris tak ada harta benda berharga yang berhasil diselamatkan.

Banyak di antara korban, hanya bisa menyelamatkan apa yang tinggal di badan. Selain menghanguskan 104 unit bangunan rumah dan toko, kebakaran besar itu juga memusnahkan TPA, kantor Babinsa Simpanggaung, Pos Yandu dan 2 unit rumah dinas guru SD 08 . Total bangunan yang terbakar sebanyak 109 unit.

Sementara empat korban meninggal akibat kebakaran adalah warga Simpang Gaung yaitu Asad (31), istrinya Siti Nurjanah (30, dan anaknya M Zikri (2), kemudian Hj Sarina (70), seorang ibu rumah tangga.(ind)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook