PEKANBARU (RP)- Dalam penentuan kapan jatuhnya 1 Ramadan tahun 2012, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau menyarankan agar umat Islam di Provinsi Riau tetap menunggu hasil keputusan pemerintah.
Pemerintah melalui Kementerian Agama RI, Kamis (19/7) malam ini menggelar sidang itsbath yang melibatkan semua ormas Islam dan kalangan ulama.
“Dalam agama kan jelas, kita ikut pemimpin. Pemerintah melalui Menteri Agama RI adalah pemimpin yang berwenang memutuskannya. Jadi sebaiknya umat Islam ikut keputusan pemerintah,” ujar Ketua MUI Provinsi Riau, Prof Dr H Mahdini MA menjawab Riau Pos.
Langkah ini untuk menghindari selalu terjadinya perbedaan dalam penetapan tanggal pelaksanaan ibadah puasa. Sehingga itu pun membuat umat Islam terlihat perbedaan.
Pemerintah harus tegas membuat keputusan, sehingga umat juga tidak menunggu-nunggu dan menjadi bingung dibuatnya.
Menyinggung tentang sebagian umat Islam di Riau yang melaksanakan ibadah puasa mulai Jumat (20/7) ini, Mahdini tetap mengajak umat Islam lainnya untuk menghormatinya.
Karena dalam penglihatan anak bulan (hilal), banyak metode yang dilakukan sesuai dengan cara pandang masing-masing. “Tetap harus kita hormati,” ujarnya.
Kondisi ini tak ditampik Mahdini, karena hampir beberapa tahun ini terjadi di tengah umat Islam dalam penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal.
Berbeda dengan era pemerintahan dulu, perbedaan pandangan itu tetap ada di tengah ormas Islam dan ulama.
Namun keputusan tegas pemerintah, umat Islam dari berbagai komponen tetap bersama-sama melaksanakan ibadah puasa dan perayaan Idul Fitri secara serentak.
MUI selalu menyampaikan kepada Kemenag dalam penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal pemerintah harus cepat dan tegas.
Begitu juga kemungkinan di Riau. MUI berharap, umat Islam di Riau tetap bersama dengan keputusan pemerintah dalam menjalankan ibadah puasa.(dac)
