PEKANBARU (RP) - Pelaksanaan ujian tertulis jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) telah usai, namun calon mahasiswa masih mempunyai kesempatan untuk mengikuti ujian Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (SPMB PTAIN) jalur tertulis yang dilaksanakan 25-26 Juni.
Kepala Bagian Akademik Universitas Islam Negeri Sultan Syarif kasim (UIN Suska) Rinayeni SSos kepada Riau Pos (Rabu (19/6) mengungkapkan, SPMB PTAIN dibagi dua jalur, yaitu jalur prestasi dan jalur ujian tertulis.
‘’Untuk SPMB PTAIN jalur prestasi sudah diumumkan 31 Mei lalu,’’ ujarnya.
Namun sebutnya, untuk SPMB PTAIN masih memiliki jalur ujian tertulis yang akan dilaksanakan pekan depan, 25 sampai 26 Juni.
‘’Hasilnya akan diumumkan pada 20 Juli setelah pengumuman hasil SBMPTN yang dilaksanakan 12 Juli,’’ terang Rina. Rina juga menyampaikan, untuk jalur penerimaan Ujian Masuk Jalur Mandiri (UMJM) UIN Suska memperpanjang masa pendaftaran hingga 5 Juli mendatang.
‘’Untuk penerimaan jalur UMJM masa pendaftaran bagi calon mahasiswa kita perpanjang. Untuk ujiannya dilaksanakan pada 16 sampai 17 Juli dan hasilnya akan diumumkan pada 25 Juli,’’ ungkapnya.
Pada pelaksanaan ujian hari kedua SBMPTN terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh peserta ujian. ‘’Benar ada pelanggaran yang terjadi, berupa membawa dan menggunakan handphone saat mengikuti ujian. Oknum peserta tersebut sudah kita proses dan sementara HP-nya kita tahan hingga yang bersangkutan membuat pernyataan tertulis. Sedangkan untuk sanksinya kita akan koordinasikan dengan panitia pusat mengenai sanksi yang akan diberikan,’’ tegas Rina.
Sementara itu, para peserta SBMPTN mengaku kesulitan menjawab soal. ‘’Soalnya susah, sudah seperti kuliah dibuatnya,’’ ujar Annisa (19), mahasiswa salah satu PTN yang kembali mengikuti ujian SBMPTN.
Mahasiswa Tahun Pertama
SBMPTN juga diikuti oleh beberapa mahasiswa yang sudah tahun pertama. Hal ini mereka lakukan dengan beberapa alasan, seperti ingin pindah jurusan ataupun alasan lainnya.
Seperti diungkapkan Shandy (19), mahasiswa salah satu PTN di Surabaya. Dia mengaku sengaja mengambil cuti untuk mengikuti SBMPTN.
‘’Saya sengaja mengambil cuti untuk mengikuti SBMPTN, namun karena jurusan yang saya tuju belum bisa lulus, maka saya mengulang lagi di jalur SBMPTN,’’ ujar alumni SMA Negeri di Pekanbaru ini kepada Riau Pos, Rabu (19/6) pagi.
Dijelaskan Shandy, ia sudah kuliah di salah satu PTN di Surabaya sejak tahun lalu.
‘’Tahun kemarin saya hanya lulus jurusan sosial, padahal pilihan pertama saya jurusan sains. Setelah mengikuti perkuliahan saya merasa tidak cocok, makanya kembali mengulang, mudah-mudahan bisa lulus tahun ini,’’ harapnya.
Lain halnya dengan Shandy yang tidak merasa cocok dengan jurusannya, Annisa (19) mahasiswi PTN lainnya mengaku sudah cocok dengan jurusan yang diambil yaitu jurusan biologi di Fakultas Matematika IPA (F-MIPA).
‘’Saya sudah merasa cocok dengan jurusan yang sekarang, hanya saja lulusnya tahun lalu melalui Ujian Masuk Jalur Mandiri (UMJM). Sedangkan biaya kuliah antara lulusan UMJM dengan SNMPTN atau SBMPTN sangat jauh berbeda, sangat mahal,’’ keluhnya.(*4/dac)