23 Mahasiswa STIKes Payung Negeri Kunjungi PHKK DKI Jakarta

Riau | Jumat, 20 April 2018 - 10:32 WIB

23 Mahasiswa STIKes Payung Negeri Kunjungi PHKK DKI Jakarta
FOTO BERSAMA: Dosen dan mahasiswa prodi S1 Kesmas STIKes Payung Negeri Pekanbaru berfoto bersama staf PHKK DKI Jakarta, Kamis (19/4/2018). (FOTO STIKES PAYUNG NEGERI FOR RIAU POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - 23 orang mahasiswa program studi (prodi) S1 Kesehatan Masyarakat (Kesmas) mata kuliah Praktikum K3, Praktik Ergonomi dan Faal Kerja STIKes Payung Negeri Pekanbaru, melakukan kegiatan perkuliahan dengan metode field trip yang didampingi oleh dosen Kursiah Warti Ningsih MKes dan Desi Nindya Kirana MKes.

Kegiatan ini dilaksanakan dua hari dari tanggal 18 hingga 19 April 2018 di Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja (PHKK) DKI Jakarta.


Kepala Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja Sahat Silalahi menyampaikan, kegiatan field trip ini sangat tepat bagi mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru di Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja DKI Jakarta ini. Di Indonesia hanya ada 6 Balai Hiperkes yang mempunyai peralatan pemeriksaan dan salah satu yang mempunyai alat terlengkap adalah Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja DKI Jakarta.

"PHKK DKI Jakarta mempunyai 3 tugas utama yaitu melakukan pelatihan, pemeriksaan kesehatan kerja dan pemeriksaan lingkungan kerja. Dan PHHK DKI Jakarta ini juga satu-satunya provinsi di Indonesia yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan berkala untuk petugas PPSU," jelasnya.

Dosen Pengampu Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kursiah Warti Ningsih MKes menambahkan, sebanyak 23 mahasiswa yang mengikuti kegiatan field trip ini dan dilakukan untuk pelaksanaan mata kuliah Praktikum Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan mata kuliah Ergonomi dan Faal Kerja semester genap 2017- 2018.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kepada para mahasiswa untuk pemeriksaan lingkungan kerja baik secara fisik, kimia, biologi dan ergonomi.

"Dengan melakukan praktik ini diharapkan para mahasiswa nantinya dapat mengetahui cara melakukan pemeriksaan kesehatan lingkungan kerja dan kesehatan kerja serta mampu mengendalikan faktor-faktor resiko lingkungan terhadap kesehatan, baik secara teknis maupun manajerial. Praktikum ini membekali peserta didik dengan pemahaman teoritis dan keterampilan teknis kesehatan dan keselamatan kerja,"ungkapnya.(rif/c)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook