DIDIAGNOSA MENGIDAP TUMOR HATI DAN LIMPA

Bocah Lelaki di Duri Perlu Uluran Tangan

Riau | Jumat, 20 April 2018 - 10:05 WIB

Bocah Lelaki di Duri Perlu Uluran Tangan
PERLU PERHATIAN: Kondisi Muhammad Fazul Azik yang didiagnosa menderita tumor hati dan limpa memerlukan perhatian, Kamis (19/4/2018). Syukri Datasan/Riau Pos

Seorang bocah lelaki di Duri, Muhammad Fazul Azik (7) didiagnosa dokter menderita penyakit tumor hati dan limpa. Kondisinya sangat memprihatinkan. Perutnya membesar.

----------------------------------------------------------------------------------

Baca Juga :Tetap Berusaha Cari Jodoh

(RIAUPOS.CO) - Saat ini anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Zuhendri Coni dan Yanti dari keluarga kurang mampu tersebut dirawat intensif di RS Permata Hati, Duri. Fazul mulai mengalami keluhan sejak Januari 2017. Desember lalu, masih bisa beraktivitas. Kini sudah tak bisa. Hanya tergolek lemah

Ayahnya hanyalah penjual sate keliling yang tinggal di Jalan Soebrantas, Duri. Ia memerlukan uluran tangan dari berbagai pihak yang peduli. Kabar derita anak ini berawal dari postingan di akun twitter info_duri yang menerima direct messenger (DM) melalui instagram. Isinya, menggugah khalayak agar anak malang tersebut mendapat simpati. Ribuan netizen pun sudah membaca dan me-like-nya.

Rasa simpati mulai mengalir dari banyak pihak. Antara lain dari Gerakan 30 Ribu, SKM Islamedia, dan Dewan Mahasiswa di kampus STAI Hubbulwathan Duri. Ketiga komunitas dan organisasi ini langsung bergerak menggalang dana. “Hingga sekitar pukul 14.00 WIB, komunitas kami di STAI Hubbulwathan sudah berhasil menghimpun dana sekitar Rp2 juta lebih,” kata Panji Ahmad Syuhada, Pemred SKM Islamedia.

Camat Mandau Basuki Rakhmad AP MSi pun ikut prihatin dengan kondisi yang dialami bocah lelaki itu. Camat langsung mempertanyakan di mana domisili keluarga bocah itu. “Insya Allah kita akan bantu,” ujarnya.

Kepala UPT Dinas Sosial Kecamatan Mandau Siti Harmila pun tak kalah prihatin. Ia segera menyampaikan informasi ini ke pihak atasannya di kabupaten.

“Saya sudah koordinasi ke Dinas Sosial Bengkalis. Kalau untuk bantuan perobatan, teknisnya lewat Dinas Kesehatan,” ungkap Siti Harmila.

Wanita yang akrab disapa Amoi ini pun menyarankan, guna meringankan beban keluarga penderita agar diajukan proposal ke Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Bengkalis. “Ini untuk keluarga sebagai pendamping kalau pasien sudah dirujuk ke Pekanbaru. Pasiennya sendiri tanggung jawab Dinas Kesehatan kalau dirujuk,” pungkasnya.(ade)

Laporan SYUKRI DATASAN, Duri









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook