Laporan Kasmedi dan RPG, Rengat dan Telukkuantan
Bentrok fisik nyaris pecah antara ratusan warga dari Desa Selunak, Kecamatan Batang Peranap, Inhu dengan warga Desa Pulau Jambu Kecamatan Cerenti, Kuantan Singingi (Kuansing), Ahad (19/2) sekitar pukul 11.30 WIB.
Konflik kedua kubu yang mempersenjatai diri dengan senjata tajam itu dipicu persoalan tapal batas kedua kabupaten yang belum duduk. Kedua kubu saling klaim wilayah perkebunan yang saat ini dikelola oleh PT Asia Sawit Makmur Jaya (ASMJ). Sebelumnya, perusahaan sawit ini disebut-sebut telah mengantongi izin dari Pemkab Kuansing untuk mengelola lahan perkebunan yang lokasinya di Desa Pulau Jambu Kecamatan Cerenti.
Salah seorang tokoh masyarakat Peranap H Sunardi Ibrahim SSos MM kepada RPG Ahad (19/2) menyebutkan, kisruh ini dimulai saat warga dari Desa Selunak disandera warga Desa Pulau Jambu, Kuansing. Warga Pulau Jambu melakukan ini karena beberapa warga Desa Selunak berupaya menghalangi alat berat yang akan menggarap kebun milik warga daerah itu.
“Beberapa warga yang disandera meminta bantuan kepada warga lainnya. Kemudian ratusan warga lainnya datang memberi bantuan. Ternyata warga dari Desa Pulau Jambu juga sudah menghadang di lokasi tersebut,” ujarnya.
Kapolres Inhu, AKBP Hermansyah SH SIK ketika dikonfirmasi membenarkan atas kejadian itu. “Ini dipicu oleh lahan yang berada di perbatasan,” ucapnya.
Kapolres juga sudah meminta Kapolsek Peranap dan Camat Batang Penarap untuk turun tangan. Dia juga meminta kepada unsur pimpinan kecamatan (Upika) yang ada untuk melakukan mediasi dengan Upika Kecamatan Cerenti.
“Upaya mediasi berjalan lancar dan disepakati untuk menyelesaikannya pada Kamis (23/2) mendatang dan situasi sudah kondusif,” terangnya.
Sementara itu Kapolres Kuantan Singingi AKBP Wendry Purbyantoro SH yang dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (19/2) kemarin juga membenarkan nyaris bentroknya dua daerah yang meributkan masalah tapal batas tersebut. Dia juga sudah menyampaikan kejadian ini kepada Pemkab Kuansing.
“Nggak ada bentrokan fisik di daerah tersebut, mereka itu ribut karena masalah tapal batas di lahan yang dikelola oleh PT ASMJ. Di mana, warga Selunak itu mengklaim, wilayah yang dikerjakan ASMJ itu lahannya mereka,” jelas Wendry.
Tidak ingin persoalan ini berlarut-larut, pihaknya melalui Polsek Cerenti, melakukan mediasi agar persoalan ini tidak menimbulkan bentrokan fisik yang nantinya merugikan kedua belah pihak.
Sementara itu, anggota DPRD Kuantan Singingi, Arlimus yang dihubungi Riau Pos terpisah, mengatakan bahwa permasalahan itu muncul terkait masalah tapal batas di daerah tersebut. Menurutnya, lahan yang sekarang dikelola ASMJ itu dikerjasamakan dengan masyarakat Desa Pulau Jambu Cerenti. Namun, di tengah perjalanannya, lahan yang telah mulai dikerjakan oleh ASMJ itu, diklaim oleh sekelompok warga dari Desa Selunak Batang Peranap.
Diungkapkan Arlimus, keributan masalah tapal ini bermula pada saat pihak ASMJ mengerjakan lahan yang telah mendapat izin dari Pemkab Kuansing dengan bekerjasama dengan masyarakat Desa Pulau Jambu. Nah, pada saat pihak ASMJ bekerja, lanjutnya, datang sekelompok warga Selunak yang menghentikan pekerjaan pihak ASMJ tersebut.
Camat Cerenti Drs Martono mengatakan Kamis (23/2) lusa para pihak yang terlibat bentrok akan dipertemukan. “Alhamdulillah situasi sudah kondusif. Dari hasil perundingan kita masing-masing pihak perundingan akan kita lanjutkan Kamis lusa di Kantor Camat Cerenti,” jelas Martono yang dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (19/2).
Ditambahkan Martono, warga Selunak mendatangi daerah perbatasan tempat pekerja PT ASMJ dengan dua gelombang. Pertama warga Selunak datang sekitar 50 orang. Selanjutnya datang sekitar 50 lebih warga.
“Mereka awalnya sempat merusak dan melukai pekerja ASMJ. Mendengar adanya karyawan ASMJ yang dipukuli massa, warga Desa Pulau Jambu Cerenti menyusul ke daerah tersebut,” jelasnya.
Untuk diketahui, kata Camat, pekerja ASMJ mengelola lahan dari KUD Pulau Jambu Mandiri yang bekerjasama dengan perusahaan sawit tersebut.
“Memang situasi sempat tegang namun berhasil diamanakan polisi. Saya menghimbau warga supaya tenang dan menahan diri. Alhamdulillah situasi selanjutnya bisa dikendalikan dan ada pemukulan dan pengurusakan warga kita,” tambahnya.
Sementara itu Estate Manager PT ASMJ, Lingga yang dikonfirmasi melalui telepon selularnya mengaku belum bisa berkomentar. Pasalnya dirinya sedang berada di perjalanan Teluk Kuantan menuju Cerenti.
“Besok (hari ini, red) sajalah. Saya sekarang sedang bawa mobil,” katanya.(kas/rpg/jps)