INDRAGIRI HILIR (RIAUPOS.CO) - Selain berusaha memberantas kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Indragiri Hilir juga terus berusaha mengembalikan produktivitas berasnya. Pada era 1980-an, daerah ini dikenal sebagai salah satu lumbung berasnya Provinsi Riau. Maka dari itu Bupati Inhil HM Wardan terus berupaya untuk mengembalikan nama besar daerah ini sebagai sentra penghasil beras.
Saat itu beras Pulau Kijang cukup dikenal. Namun kini, prediket tersebut luntur seiring kian berkurangnya lahan bercocok tanam padi. Hal itu turut menjadi perhatian pemerintah untuk mengatasi persoalan pangan. “Hal ini tidak bisa dianggap sepele karena merupakan keperluan pokok yang harus dipenuhi. Maka dari itu kita bertekat mengembalikan kejayaan tersebut,” kata bupati baru-baru ini.
Selain meluncurkan banyak program lewat satker terkait, Pemkab Inhil juga mengajak warga yang sudah meraih gelar sarjana bidang pertanian turut menyumbangkan ilmunya dalam mengembangkan sektor pertanian.
Bercocok tanam padi, jelas bupati juga menguntungkan karena hanya diperlukan waktu beberapa bulan saja untuk panen. Bahkan bisa dilakukan dua kali dalam setahunnya. Namun, selama ini diakuinya warga banyak yang silau dengan tanaman keras lain yang dipandang lebih menguntungkan.
“Kalau persoalan pangan sudah bisa diatasi. Untuk melakukan langkah selanjutnya bakal lebih mudah. Karena itu kita semua harus berusaha meningkatkan produktivitas gabah daerah ini” jelas bupati.