PEKANBARU (RP) - Kondisi bayi kembang siam Conjoined Twins Type Thoraco Omphalopagus (dada dan perut menempel) yang dirawat di RSUD Arifin Achmad hingga Kamis (19/1) dikabarkan masih stabil.
Namun dari keterangan Dr Tubagus Odih SpBA, ketua tim medis yang menangani putri pasangan Riswanto (28) dan Parsini (29) asal Desa Kuala Gading, Kecamatan Cenaku, Indragiri Hulu (Inhu) ini hanya memiliki satu jantung dan hati tunggal.
‘’Hasil Multy Slice Computed Tomography (MSCT) dan Echo Cardio didapatkan bahwa bayi kembar siam memiliki jantung tunggal, liver tunggal, paru-paru dua pasang, ginjal dua pasang dan saluran cerna terpisah dan buang air kecil dan besar lancar, namun untuk pemuliahan kondisi pasien kami masih melakukan terapi sinar,’’ ujar Tubagus, Kamis (19/1).
Dengan kondisi demikian apakah rencana akan merujuk bayi kembar siam tersebut ke RSCM? Tubagus hanya menjawab pihaknya belum bisa memastikan kapan bayi mungil tersebut diberangkatkan ke Jakarta.
‘’Hasil lengkap dan rencana penanganan akan dilakukan konferensi pers besok (hari ini, red),’’ ujar Tubagus.
Menurut Tubagus Odih, kasus bayi kembar dengan satu jantung sudah beberapa kali terjadi di dunia, namun untuk jumlah pasti belum ada catatan resmi. Disebutkannya bahwa contoh kasus di Amerika, saat ini usianya sudah enam tahun.
‘’Dia Amerika ada yang sudah enam tahun usianya, namun yang menyatu hanya pericardium atau selaput jantungnya saja, sedangkan yang satu jantung, dalam kasus yang pernah ada saya belum menemukan hidup sampai umur berapa,’’ ujar Tubagus.
Sedangkan untuk pemilihan dengan mengorbankan salah satu, secara etik hukumnya menurut Tubagus masih diperdebatkan. Ditanya apakah permintaan pihak keluarga terhadap tim medis, Tubagus tidak menerima permintaan spesifik dari pihak keluarga.
‘’Sampai saat ini belum ada permintaan dari keluarga pasien, keluarga pasien hanya minta kami merawat sebaik mungkin,’’ kata Tubagus.
Dokter Spesialis Jantung RSUD Arifin Achmad, Dyah Siswanty SpJP menanggapi mengenai bayi kembar siam yang hanya mempunyai satu jantung dan satu hati mengatakan bahwa angka harapan hidup kembar siam satu jantung hanya berkisar 20-30 persen saja.(rul)