MUI Riau Dukung Perda Miras

Riau | Jumat, 20 Januari 2012 - 12:06 WIB

PEKANBARU (RP) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas seruan dari Menteri Agama (Menag) RI tentang “perang” terhadap miras.

Karena menurutnya, Miras sama bahayanya dengan judi dan zina yang bisa berakibat terjadinya sebuah pembunuhan. Orang yang senang minum miras akan menyebabkan ia tidak bisa berpikiran jernih.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Orang yang meminum miras selalu dekat dengan judi dan perempuan yang bisa berbuntut zina. Dampak paling bahaya lagi, bisa membunuh orang untuk mendapatkan semua itu.

Hal ini dikatakan Ketua MUI Provinsi Riau, Prof Dr H Mahdini, menjawab Riau Pos, Kamis (19/1). Mahdini menegaskan, dalam literatur Islam, minuman keras sama dengan judi dan zina.

Karenanya, seruan “perang” terhadap minuman keras yang disampaikan Menag, harus didukung kalangan ulama, serta pemerintah kabupaten/kota.

Pemerintah memainkan peran yang lebih besar. Terutama dalam pembuatan regulasi yang melarang masuknya miras.

“Mengapa di Aceh orang bisa menangkap pelaku penyebar miras? Ini dikarenakan regulasi yang dibuat pemerintah setempat. Riau perlu membuat regulasi untuk mencegah lajunya peredaran miras di Riau termasuk di Pekanbaru,” ujarnya.

Soal regulasi yang dimaksud, Mahdini menyebutkan bisa dalam berbentuk Perda tentang miras. Perda miras ini bisa menjadi penghambat lajunya miras dan bisa membuat aparat terkait melakukan kebijakan untuk menghentikannya.

Bahkan MUI Riau siap sedia kapan pun untuk memberikan masukan pada pemerintah soal pembuatan regulasi tersebut. Namun menurutnya, Kemenag Riau sebagai perpanjangan tangan Menteri Agama Riau hendaknya juga turut menyuarakan pemberantasan miras. MUI Riau sendiri telah berulang kali menyampaikan.

Selain itu, peran dari forum kerukunan umat beragama, juga perlu ditunjukkan untuk memerangi miras dan bentuk-bentuk perbuatan lainnya yang tercela.

Ia yakin, kalau umat agama lainnya juga melarang umatnya untuk meminum minuman keras. Apalagi Riau sebagai negeri berbudaya Melayu yang santun dan kuat keagamaannya.(dac)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook