INDRAGIRI HILIR (RP) - Sejak bergulirnya program pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada 2007 silam hingga sekarang, sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sudah menikmati program tersebut atau program yang lebih dikenal dengan solar cell.
Adapun lima kecamatan itu menurut Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Inhil, H Encik Kamal Syahindra melalui Kepala Bidang (Kabid) Ketenagalistrikan dan Energi Yusnaldi yakni Kecamatan Mandah, Sungai Batang, Reteh, Gaung Anak Serka (GAS) dan Kecamatan Tembilahan.
‘’Sejauh ini program tersebut sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat terutama pada daerah-daerah yang jauh dari jangkauan program listrik umum,’’ ujar Yusnaldi, Rabu (18/12).
Namun kendala lain yang membuat program ini tidak dapat berjalan maksimal, akibat adanya ulah tangan-tangan jahil. Sebagian dari baterai solar cell hilang dicuri.
Padahal secara manfaat keberadaan program tersebut untuk kepentingan masyarakat yakni dengan menerangi fasilitas umum seperti jalan.
‘’Inilah realita yang kita temukan di lapangan. Selain itu, daya ketahanan baterai juga terbatas, usainya hanya bisa bertahan maksimal 2 tahun. Setelah itu perlu diganti dengan baterai baru yang juga memerlukan biaya,’’ paparnya.
Ketika dikatakan program itu merupakan program gagal dan tidak terlalu banyak memberikan mafaat, Yusnaldi menolaknya. Sebab, dikatakannya, banyak daerah-daerah dan kabupaten maju di Riau masih mempergunakan program tersebut.
Artinya, hanya perlu dilakukan perencanaan secara matang, supaya keberadaan baterai tidak sampai dicuri.
‘’Saya rasa tidak. Program ini cukup baik dan bermanfaat. Hanya saja mungkin kita perlu mencari formula baru. Hal itu demi kelangsungan program ini dalam jangka panjang. Bisa saja masyarakat sekitar mengumpulkan iuran rutin sebagi antisipasi jika terjadi kerusakan dan sebagainya,’’ katanya. (adv/b)