BENGKALIS (RP) - Menindaklanjuti kerja sama dalam bidang pengelolaan dan penataan lingkungan dengan Pemkab Bengkalis, utusan Japan International Coorporation Agency (JICA) dan Pemerintah Kota Ube, Jepang mengirimkan delegasinya ke Bengkalis.
Delegasi yang berjumlah 5 orang ini bertemu dengan Bupati H Herliyan Saleh di kantor bupati, Selasa (17/12).
Pertemuan ini membahas kerja sama di bidang pengelolaan lingkungan hidup, untuk untuk tahap kedua ini JICA mengirimkan 5 orang utusan. Mereka telah tiba di Bengkalis sejak Ahad (15/12).
Kedatangan delegasi ini untuk meninjau beberapa sektor lingkungan yang ada, meliputi hutan mangrove di Desa Sungai Alam, Bank Sampah, PDAM, PT Meskom Sejati, Cagar Biosfer Siak Kecil, dan PT Chevron Duri.
‘’Kedatangan delegasi ini merupakan tindak lanjut dari pengiriman delegasi Pemkab Bengkalis ke Kota Ube Jepang awal 2013 lalu. Mereka akan membantu kita membuat masterplant penataan ekosistem,’’ ujar Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh didampingi Sekda H Burhanuddin ketika menerima delegasi JICA dan Pemerintah Kota Ube.
Dijelaskannya, ada tiga hal pokok yang ditekankan dalam penyusunan masterplant penataan ekosistem ini. Pertama, degradasi sumber daya alam (SDA) khususnya kehutahanan.
Seperti keberadaan Cagar Biosfer Giam Bukitbati Siak Kecil sebagai paru-paru dunia saat ini mulai terganggu akibat adanya aksi perambahan.
Kedua, bagaimana menata kelola lahan gambut di wilayah Kabupaten Bengkalis yang mencapai 50 persen. Ketiga, menata kembali hutan mangrove guna mencegah abrasi yang terjadi di Pulau Rupat, Pulau Bengkalis dan sebagian wilayah Bukitbatu.(adv/a)
