Mahasiswa Uniks Dibekali Wawasan Lingkungan

Riau | Kamis, 19 Desember 2013 - 07:32 WIB

TELUK KUANTAN (RP) - Usai peresmian berdirinya Universitas Islam Kuantan Singingi (Uniks), ratusan mahasiswa universitas kebanggaan masyarakat Kuansing tersebut mengikuti kuliah umum bersama dua orang tokoh masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Selasa (17/12).

Kedua tokoh tersebut, masing-masing Prof Suwardi MS yang memberikan kuliah umum untuk mahasiswa Fakultas Pertanian dan Ir Mardianto Manan MT memberikan kuliah umum untuk mahasiswa Fakultas Teknik (FT).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Khusus kuliah umum bagi mahasiswa FT, Mardianto Manan memberikan pemahaman mengenai pentingnya kesadaran menjaga lingkungan atau wawasan lingkungan kepada para mahasiswa baru Uniks tersebut.

Apalagi dalam pandangan Mardianto Manan, Kuansing memiliki masalah pelik dalam bidang lingkungan yakni penambangan emas tanpa izin, perambahan hutan dan alih fungsi lahan.

Untuk penanganannya, katanya, memerlukan dukungan semua pihak termasuk para mahasiswa, sehingga dengan menerima pemahaman tentang wawasan lingkungan yang baik, para mahasiswa menjadi pionir dalam menjaga lingkungan alam yang stabil.

Ditambah lagi mahasiswa itu, menurutnya, di mata masyarakat sangat dipercaya karena posisi mereka yang independen.

Dengan bekal pengetahuan wawasan lingkungan yang baik, hendaknya ditularkan kepada masyarakat terutama di lingkungan mahasiswa Uniks berada.

Karena melalui mahasiswa, masyarakat dapat diberi pencerahan mengenai dampak kerusakan lingkungan yang terjadi.

Begitu juga dalam masalah tata ruang, kepada para mahasiswa, Mardianto mengingatkan, salah satu inti dari tata ruang yakni ketaatan terhadap rencana tata ruang yang sudah dibuat.

Kalau tidak percaya, Mardianto mengajak mahasiswa untuk mendokumentasikan areal persawahan di antara kawasan Batu Ampar Desa Beringin dan Desa Sawah Teluk Kuantan, dan juga Tebing Tinggi yang ada di sebelah kiri jalan provinsi Teluk Kuantan - Rengat.

Menurut Mardianto Manan saat memberi presentase, 10 tahun ke depan, jika tidak ada tata ruang yang mengatur ketat areal persawahan ini, maka para mahasiswa FT UNIKS yang mengambil gambar kondisi areal persawahan.(jps)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook