BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Kampar dua pekan belakangan ini membuat debit Sungai Kampar juga naik, dan otomatis ini menyelesaikan persoalan operasional turbin di waduk PLTA Koto Panjang yang terhambat karena kurangnya elevansi air.
“Alhamdulillah dengan hujan ini maka ketinggian air sudah cukup untuk mengoperasionalkan ketiga turbin tersebut dan tentu saja membuat pemadaman bergilir listrik di Kampar ditiadakan,” ujar Manager PLN rayon Bangkinang Zulfendi kepada Riau Pos di Bangkinang, Rabu (18/11).
Dijelaskannya, dengan berfungsinya ketiga turbin, maka pemadaman bergilir disebabkan defisit daya tidak akan ada lagi, namun ditegaskannya bukan berarti pula tidak ada pemadaman, karena bisa saja adanya gangguan, karena hujan juga berpotensi angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang dan menimpa jaringan, atau petir.
“Seperti beberapa hari kemarin sempat ada pemadaman beberapa kali karena adanya petir dan angin kencang,” ujarnya.
Untuk itu, Zulfendi berharap masyarakat juga tetap meningkatkan kewapadaan, petir bukan hanya membuat PLN harus memadamkan jaringan PLN, namun potensi korsleting dan arus pendek, maka diminta memperhatikan ulang alat alat listrik. “Sebenarnya musibah yang disebabkan arus pendek atau karena listrik lebih besar karena kurangnya kewaspadaan manusia,” ujarnya.
Sementara itu dari pantauan Riau Pos, debet Sungai Kampar ini sudah hampir mencapai tebing Sungai Kampar dan ini juga berpotemsi banji.(rdh/mal)
