Petani Karet Meranti Mengeluh

Riau | Selasa, 19 November 2013 - 09:51 WIB

RANGSANG PESISIR (RP) - Akibat musim hujan yang melanda wilayah Kepulauan Meranti berdampak buruk bagi sebagian besar petani karet.

Seperti yang dialami salah satu petani karet, Rumiyati (45) warga Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dia mengeluhkan di musim hujan seperti saat ini susah untuk memotong karet. ‘’Kalau basah akibat hujan, batang karet tidak bisa ditoreh. Makanya kalau musim hujan kita tidak menoreh,’’ kata ibu empat anak ini, Senin (18/11).

Hal senada juga disampaikan Supreh, petani karet asal Desa Tebun, Kecamatan Rangsang. Dia mengakui belakangan ini, tepatnya saat musim hujan dirinya tidak dapat menoreh karet.

‘’Karena musim hujan, penghasilan kami dari menoreh karet merosot. Mau bagaimana lagi, terpaksa kami mencari penghasilan lain,’’ katanya.

Meski begitu, walaupun tidak menoreh karet, namun akibat hujan yang hampir setiap hari mengguyur dimanfaatkan untuk memanen kopi. Sebab buah kopi akan cepat matang saat musim hujan. Hal itu diakui Nyoto petani kopi yang juga dari Desa Kedabu Rapat, Rangsang Pesisir.

‘’Kalau kopi, di saat hujan inilah kami memanen. Sebab buah kopi sangat cepat matang akibat diguyur hujan,’’ katanya.(amy)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook