MEDAN (RP) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan begadang semalaman penuh untuk memantau pengerjaan proyek PLTU Pangkalan Susu tuntas. Hal ini dilakukan guna mengatasi krisis pasokan listrik yang melanda Sumatera Utara akhir-akhir ini.
Maka itu Dahlan mengumpulkan semua tim proyek, yakni Manajer Proyek PLTU Pangkalan Susu Hamansyah Purba, GM Induk Transmisi Said, GM Wil Sumut Dyananto dan kontraktor dari Cina, Guandong Power Electrical Company (GPEC) Mr Lin untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
”Pertemuan berlangsung antara Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan segenap tim proyek PLTU Pangkalan Susu hingga pukul 22.55 WIB. Dilanjutkan dengan meninjau proyek.
Walau sudah larut malam, tanpa terlihat lelah Pak Dahlan tetap semangat melihat langsung kondisi proyek. Padahal beliau baru saja menempuh perjalanan lebih 3 jam dari Medan ke lokasi PLTU.
Dan peninjauan baru selesai pukul 23.30 WIB,” ujar Kepala Bagian Humas Kementerian BUMN, Faisal Hilmi, Senin (18/11).
Karena larut malam, lanjut Faisal, Dahlan akhirnya bermalam di tempat proyek yang minim dengan fasilitas itu. ”Pak Dahlan menginap di lokasi proyek di mana itu adalah ruang kerja karyawan, karena memang tidak ada kamar khusus,” terangnya.
Bekas Dirut PLN ini juga meminta tim teknis pengerjaan proyek PLTU Pangkalan Susu untuk bergerak cepat menuntaskan proyek tersebut. Karenanya, semua elemen dianggap penting segera dilakukan pengujian (testing).
”Semuanya perlu dilakukan pengujian. Selain untuk mengetahui apa kendalanya, kita dapat mengevaluasi apa yang seharusnya diperbuat. Untuk itu, kita perlu kerja cepat dan target,” ucap Faisal menirukan yang dikatakan Dahlan di aula PLTU Pangkalan Susu, Ahad (17/11) malam.
Dari pertemuan ini Dahlan berharap dapat diperoleh gambaran tentang permasalahan yang ada atau terjadi. Apapun masalah yang terjadi kata Dahlan, jangan sampai ditutup-tutupi, tapi harus dicari solusi terbaik.
Karenanya setiap permasalahan ditulis di papan secara rinci dan detail, apa yang sudah selesai atau yang masih mengalami kendala. Seperti transmisi, beberapa tower yang diubah oleh masyarakat.
Lokasi tanah yang belum diberi izin yang mengakibatkan banyak item yang belum bisa diadakan test, karena tidak ada aliran listriknya.
”Hayo, hayo apa lagi kira-kira persoalan yang dianggap penting. Kalau memang sudah bisa dites lakukan saja. Untuk persoalan transmisi jika memang tower kita ada yang memasuki wilayah perkebunan milik BUMN segera laporkan, bila perlu sms kalau tidak telepon saya langsung,” seru Dahlan mengingatkan.
Khusus beberapa wilayah yang dianggap sedikit sulit terutama dalam pembebasan lahan pembangunan tower, pria asal Magetan ini meminta agar dilakukan upaya dan pendekatan sebaik mungkin dengan masyarakat.
”Yang paling utama tidak merugikan masyarakat. Apabila memang dianggap sangat urgent oleh tim, saya berikan kebebasan melakukan kebijakan apapun demi mengatasi persoalan. Jangan sampai masyarakat yang lahannya atau tanamannya kena itu merugi ya, saya juga kurang setuju. Tetapi jika memang ada kebijakan yang mungkin tim rasakan perlu dilakukan, ya silakan saja karena ini juga untuk kepentingan banyak orang,” pungkas peserta konvensi Partai Demokrat itu.(ade)