7 Desa di Kamparkiri Hulu Rawan Pangan

Riau | Senin, 19 November 2012 - 10:46 WIB

Laporan MOLLY WAHYUNI, Bangkinang

Warga tujuh desa di Kecamatan Kamparkiri Hulu Kabupaten Kampar dikabarkan kini tengah berhadapan dengan kondisi rawan pangan karena jalan menuju desa-desa terisolir tersebut rusak berat oleh hujan deras. Ini menyulitkan masuknya transportasi sembako.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tujuh desa tersebut yaitu Desa Deras Tajak, Desa Tanjung Karang, Desa Batu Sasak, Desa Lubuk Bigau, Desa Kebun Tinggi, Desa Pangkalan Kapas. dan Desa Tanjung Permai.

Kepala Desa Batu Sasak Masrul kepada Riau Pos, Sabtu malam (17/11) mengatakan bahwa musim hujan yang terjadi selama beberapa pekan terakhir membuat Jalan Lubuk Agung ke Batu Sasak rusak berat, berlumpur dan tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.

“Masyarakat kami tidak bisa beraktivitas karena musim hujan tidak memungkinkan untuk menderes karet. Sedangkan jalan menuju desa hancur karena hujan deras. Akibatnya harga kebutuhan pokok meningkat tajam,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Sekreteris Desa Kebun Tinggi Afridal. Kondisi ini, ujarnya, terjadi hampir tiap tahun, tepatnya jika terjadi musim hujan.

‘’Karena jalan terbuat dari tanah, makanya mudah rusak bila terjadi hujan seperti sekarang ini,” ujarnya.

Afridal juga menyebutkan bahwa kebutuhan pokok juga sulit terpenuhi karena harganya yang meningkat hingga dua kali lipat.

“Biasanya kalau sudah begini, harga beras bisa sampai dua kali lipat, karena bahan sembako sulit membawanya masuk

ke desa,” ucapnya.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Zamzamir SSos melalui Kasi Bencana Alam dan Sosial H Asri ketika dikonfirmasi Riau Pos mengatakan bahwa pihaknya sudah dihubungi perihal kondisi tersebut oleh Kades Batu Sasak.

Untuk itu, para kepala Desa yang mengalami kondisi serupa diimbau untuk mengirimkan laporan kepada Bupati Kampar, agar dapat diambil langkah-langkah penyelesaian selanjutnya.

“Ini memang hampir tiap tahun terjadi. Penyebabnya adalah kondisi jalan yang tidak baik. Kami sudah sampaikan agar para kades segera kirimkan laporan agar dapat diambil langkah penyelesaian,” ujar Asri.

Pada kesempatan terpisah anggota DPRD Kampar asal Rantau Kamparkiri Repol SAg ketika dikonfirmasikan Riau Pos membenarkan bahwa apabila musim hujan datang, maka persoalan serupa terus terjadi karena memang jalan yang masih terbuat dari tanah.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook