PROKES DAN VAKSINASI DUKUNG PEMULIHAN EKONOMI

Angka Kematian di Riau Menurun

Riau | Minggu, 19 September 2021 - 09:25 WIB

Angka Kematian di Riau Menurun
Mimi Yuliani Nazir (DOK RIAU POS)

(RIAUPOS.CO) - Angka penambahan pasien po­­sitif Covid-19 harian di Riau terus mengalami penurunan. Hal tersebut juga berdampak pada angka kematian akibat Covid-19 yang juga terus mengalami penurunan. Buktinya, Sabtu (18/9), tercatat hanya enam orang yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Penambahan pasien yang meninggal ini juga terus mengalami penurunan dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Bahkan, dalam sepekan terakhir angka penambahan rata-rata hanya satu digit. Hanya, Senin (13/9) terdapat penambahan dua digit yakni 15 orang.


Setelah itu, Jumat (17/9), tercatat sembilan orang yang meninggal dunia. Sebelumnya, Kamis (16/9) yang meninggal juga hanya enam orang. Sedangkan, Rabu (15/9) yang meninggal akibat Covid-19 ada delapan orang. Selasa (14/9), sebanyak 9 orang yang meninggal dunia. Hingga saat ini total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 3.998 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan, Sabtu (18/9) tercatat terjadi penambahan 113 pasien positif Covid-19. Dengan demikian maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 126.443 orang. “Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 217 pasien, sehingga total 120.911 orang yang sudah sembuh,” katanya.

Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 224 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 1.310 orang. “Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 1.534 orang,” ujarnya.

Sementara itu, untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri 3.569 orang dan yang isolasi di rumah sakit 68 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 109.433, meninggal dunia 454 orang.

Mimi juga berpesan, dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan, terutama saat beraktivitas di luar rumah.

‘’Mari kita sama-sama dapat menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, jaga jarak, dan menggunakan masker,” ajaknya.

Sementara itu, Pemerintah mengingatkan untuk tidak terlena dengan pelonggaran seiring penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Aktivitas masyarakat, termasuk kegiatan ekonomi, harus diikuti dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Dalam evaluasi penanganan dan pengendalian Covid-19 di Provinsi Jambi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan perkembangan yang baik. ”Indikatornya, menurunnya angka BOR rumah sakit,” jelas dia kemarin.

Apalagi ditunjang kecepatan vaksinasi. Jambi saat ini merupakan daerah terbanyak kedua di luar Jawa dan Bali. ”Saya apresiasi evaluasi PPKM di Jambi ini,” katanya.

Dia mengingatkan kepada semua daerah bahwa penerapan prokes pada kegiatan masyarakat harus benar-benar dijaga. Kedisiplinan itu akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. ”Prokes dan vaksinasi yang menjaga penurunan level PPKM dan pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.

Di Jambi, Kapolri dan panglima TNI melakukan rangkaian kunjungan untuk meninjau vaksinasi serentak di sebelas titik. Untuk setiap kabupaten dan kota, dua pejabat itu meninjau secara virtual.

Senada, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan, penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional memerlukan keseimbangan dari kebijakan di bidang kesehatan dan ekonomi. Dengan begitu, keduanya dapat berjalan beriringan dan mengungkit satu sama lain. "Pemerintah senantiasa menargetkan penjagaan keseimbangan antara pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional. Hal ini diibaratkan menjaga keseimbangan ’gas’ (pemulihan ekonomi) dan ’rem’ (penanganan kesehatan, red)," ujarnya.

Terpisah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memantau langsung perkembangan vaksinasi di Kalimantan Selatan. Airlangga memerinci, capaian vaksinasi di Kalsel masih 22,43 persen. Jumlah itu di bawah capaian nasional 34,57 persen. Kalsel berada di peringkat ke-25 secara nasional.


"Merujuk data tersebut, vaksinasi harus semakin digencarkan dan diharapkan bupati/wali kota dapat terus memacu pelaksanaan vaksinasi agar Provinsi Kalimantan Selatan dapat segera pulih dari pandemi Covid-19," jelas Airlangga.

Untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi terselenggara dengan baik, Airlangga meninjau langsung vaksinasi di Clubhouse Sinarmas, Kotabaru, Kalsel. Sedikitnya terdapat 2.000 orang dari segala usia yang turut ambil bagian dalam kegiatan itu. Mereka merupakan warga yang datang dari sembilan desa di Kecamatan Plumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Itu merupakan penyelenggaraan vaksinasi gelombang pertama. Jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac dengan jumlah 2.000 dosis vaksin. Bekerja sama dengan TNI-AL, ke depan pelaksanaan vaksinasi itu diharapkan dapat menjangkau hingga 10.000 warga sekitar.(idr/dee/c6/fal/jpg)

 

Laporan SOLEH SAPUTRA dan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook