Laporan Alfiadi, Siak alfiadi@riaupos.co.id
Sebagai tuan rumah penyelenggara pelaksanaan PON XVIII Riau tahun 2012 untuk cabang balap sepeda, kempo dan sepatu roda, jadi daya tarik tersendiri bagi beberapa kepala daerah untuk menyaksikan pertandingan tersebut.
Selain menonton pertandingan, mereka juga menyempatkan diri mengunjungi obyek wisata yang ada di Siak.
‘’Bagus wisata sejarahnya, terutama peninggalan Istana Kesultanan Siak,’’ kata Wali Kota Jogjakarta Haryadi Suyuti, Senin (17/9) malam di Siak.
Menurut dia, obyek wisata di Siak ini memiliki persamaan yang ada di Jogja. Misalkan di Jogja ada Borobudur yang masuk tujuh keajaiban dunia, sementara di Siak ada komet yang cuma dua ada di dunia ini.
Selain itu Siak merupakan peninggalan kerajaan, sementara di Jogja ada keraton. Ini semua merupakan komoditi pariwisata yang memiliki nilai jual dan daya tarik wisatawan.
‘’Bedanya Jogja lebih dulu memulainya, sementara Siak baru memulai,’’ sebut dia.
Kata dia, dalam pengembangan obyek wisata ini tentu tak lepas dari peran serta semua pihak yang ikut andil di dalamnya. Bahkan bukan wisata saja, turunan dari wisata itu ada kesenian, kebudayaan dan ekonomi kreatif.
‘’Saya yakin Siak bisa melakukan itu,’’ ujar dia, seraya menambahkan, Pemko Jogja siap mempromosikan Siak.
Senada, Wakil Bupati Kabupaten Ciamis Jawa Barat Iing Syam Arifin menambahkan, Siak memiliki karakteristik tersendiri, terutama dalam obyek wisata dan juga penataan kota.
Di Siak ini, ia melihat banyak potensi yang dikembangkan, tak hanya sektor wisata, di sini juga terdapat Migas, perkebunan, pertanian dan peternakan. ‘’Ini semua jadi daya dukung dalam membagun perekonomian masyarakat,’’ jelas dia.
Ciamis sendiri yang memiliki areal persawahan telah mengembangkan pola pertanian terpadu, dan Siak juga Pemkab telah melakukannya. Hanya saja yang membedakan, Ciamis tak miliki Migas.
Bupati Kabupaten Solok Sumbar Syamsu Rohim, kagum tehadap perkebunan sawit di Siak yang begitu luas mencapai 243 ribu hektare.
Menurut dia, perkebunan kelapa sawit seluas ini memiliki daya dukung dalam penunjang pendapatan daerah, di tambah lagi dalam pengelolaan perkebunan ini oleh perusahaan-perusahaan raksasa.
‘’Kami tertarik untuk belajar dalam perkebunan sawit ini, apalagi pola pengembangan terintegrasi dengan sapi,’’ ujar dia.
Asisten I Setda DKI Jakarta Silvyana Murni yang ikut menyak sikan kontengen DKI Jakarta dalam tiga pertandingan, lebih familiar menyikapi kondisi alam Siak.
Sebagai daerah eks pemekaran Bengkalis, penataan Siak sudah baik, hutan kota tertata baik dan jadi paru-paru kota. ‘’Pesan saya ini dipertahankan,’’ ujar dia.
Menanggapi hal itu, Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi menyambut positif apa yang dikemukakan oleh empat kepala daerah. Menurut dia apa yang disampaikan itu jadi catatan penting Pemkab dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki apa yang disampaikan.(rnl)