PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Demi menjalin silaturahmi bersama eks narapidana terorisme (napiter) Riau, Idensos Densus 88 Anti Teror Polri megajak delapan orang eks napiter untuk menonton bersama (nobar) film Sayap-Sayap Patah di XXI Mal Ciputra Seraya Pekanbaru, Kamis (18/08/2022).
Film Sayap-Sayap Patah yang bercerita terkait kerusuhan yang terjadi Markas Komando (Mako) Brimbob di Kelapa Dua Jakarta pada tahun 2018 lalu. Di mana saat kejadian tersebut ratusan narapidana teroris berhasil meguasai dan melakukan penyandaraan terhadap anggota Polri yang berada di Mako Brimob Kelapa Dua.
Para eks napiter sangat antusias untuk menyaksikan film yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo ini. Dua dari delapan orang eks napiter ini pada saat kejadian kerusuhan sedang berada di dalam Mako Brimob Kelapa Dua.
DR (25) salah seorang eks napiter yang berada di tempat kejadian mengatakan bahwa dirinya seperti berada di masa lalu kembali. "Gak nyangka aja bisa nonton film, yang di mana saya dulunya berada pada saat kejadian," kata DR.
DR mengakui alur cerita yang diberikan sudah hampir mirip walaupun tidak 100 persen sama," kalau diingat kejadian dulu, sudah tidak ingat, karena orang ramai di sana dan keadaan sangat keos," ucap DR.
Pada saat bagian film yang menanyangkan penyerangan di Mako Brimob salah seorang eks napiter AS (32) langsung keluar dari dalam bioskop. Ia mengaku tidak sanggup menonton karena dulunya ia pernah berada di posisi menjadi orang yang radikal.
"Alhamdulillah akhirnya Allah lebih membuka lagi mata hati saya, dan melihatkan bahwa itu adalah cerminan dari para teroris yang tidak menimbang lebih jauh, dan tidak menggunakan ilmu yang matang, hingga menimbulkan kerugian dikhalayak ramai," ujar AS semberi menahan haru di hati.
AS menambahkan bahwa yang ia alami jangan sampai terulang lagi, dan lebih mendapatkan pencerahan lagi untuk kedepannya.
Brigadir Ican salah satu anggota Idensos Densus 88 Polri mengatakan, acara yang dibuat ini untuk menjalin silaturahmi bersama teman-teman eks napiter dan diharapkan mereka semakin cinta lagi kepada NKRI.
Laporan : Bayu Saputra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi