DUMAI (RIAUPOS.CO) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Dumai saat ini sudah berhasil dipadamkan tim gabungan. Akibat kebakaran lahan yang terjadi sejak Januari lalu hingga pertengahan Maret sekitar 314,5 hektare lahan gambut terbakar di kota industri ini. Jumlah lahan terbakar ini tentunya sangat meningkat drastis dibandingkan data Februari lalu yang hanya tercatat sekitar 200,5 hektare.
‘’Ini data terakhir yang diupdate. Memang saat ini kebakaran sudah dipadamkan, namun beberapa lahan masih menimbulkan asap. Tim gabungan masih berupaya memadamkan,’’ujar Kepala Distanbunhut Kota Dumai, Dwi Orisyawan kepada Riau Pos, Jumat (18/3).
Pria yang akrab disapa Wawan ini mengatakan, dari ratusan hektare lahan terbakar tersebut, ada sekitar 100 hektare lahan konservasi yang terbakar, terutama yang masuk dalam hutan wisata Sungai Dumai. ‘’Kawasan hutan tersebut memiliki luas keseluruhan 4712,5 hektare. Hutan ini membentang di dua kecamatan di Kota Dumai yakni Medang Kampai dan Dumai Timur. Sedangkan wilayahnya berada di tiga kelurahan yakni Mundam, Tanjung Palas dan Bukit Batreem,’’ terangnya.
Ia menyebutkan, lahan yang terbakar lainnya ada yang merupakan lahan kosong, bekas lokasi penebangan, ladang karet, ladang nenas hingga ladang sawit.
Wawan memastikan, saat ini belum ada lahan yang dikelola perusahaan yang mengalami kebakaran. Di Dumai ada beberapa perusahaan yang memegang izin hutan tanaman industri seperti Diamond Raya Timber, Suntara Gaja Pati (SGP), Ruas Utama Jata (RUJ) dan Arara Abadi. ‘’Kami pastikan belum ada lahan perusahaan yang terkena dampak kebakaran lahan,’’ terangnya.
Ia mengatakan, data luas kebakaran lahan yang terjadi itu merupakan hasil estimasi petugasnya di lapangan. ‘’Hingga saat ini Dumai masih status siaga darurat, tentu kami lebih intens ikut dalam penanggulangan dampak kebakaran lahan,” tuturnya.
Polres Dumai Bangun 63 Sekat Kanal
Polres Dumai benar-benar memberi peran besar dalam pemadaman kebakaran lahan dan hutan. Selain menerjunkan personel untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi, korps Bhayangkara ini juga membangun sekat kanal untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi. ‘’Totalnya sudah ada 63 sekat kanal yang dibangun di beberapa kecamatan di Dumai,’’ terang Kapolres Dumai, AKBP Suwoyo, Jumat (18/3).
Dijelaskannya, 63 kanal bloking tersebut dibangun masing-masing oleh polsek. Rinciannya Polsek Dumai Barat membangun 15 sekat kanal , Polsek Sungai Sembilan 12 kanal, Dumai Timur 13 sekat kanal, Medang Kampai 10 sekat kanal dan Bukit Kapur 13 sekat kanal. ‘’Sekat kanal ini untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan gambut, agar lahan tidak kering, selain itu kami juga sudah membangun puluhan embung, agar sumber air ketika terjadi kebakaran akan lebih mudah aksesnya,’’ ujarnya.(nto)