PEKANBARU (RIAUPOS.CO)-Sebanyak 9.800 lebih personel Polri dan TNI akan dikerahkan untuk mengamankan jalannya pemilihan umum (pemilu) di Provinsi Riau.
Diharapkan, pelaksanaan pesta demokrasi pada 17 April mendatang dapat berlangsung aman dan damai.
Demikian diungkapkan Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihasto kepada Riau Pos usai rapat koordinasi (rakor) TNI-Polri di salah satu hotel Jalan Sudirman, Senin (18/2) kemarin. Dia mengatakan, pelaksanaan rakor dilakukanmenindaklanjuti dari rapat pimpinan TNI dan Polri yang gelar beberapa waktu lalu.
‘’Hari ini (kemarin, red) implementasi rapat koordinasi. Materinya, menyampaikan apa yang menjadi atensi pimpinan ditingkat pusat baik dari Panglima TNI, Kapolri dan para pejabat utama. Untuk secara skala kondisi di Riau, membahas rapat pengamanan pemilu April 2019 mendatang,” ungkap Widodo Eko Prihastopo didampingi Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma Pnb Ronny Irinato Moningka, Danrem Wira Bima/031, Brigjen Inf Muhammad Fajar dan Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto.
Dalam pelaksanaan pemilu nanti, disampaikan Widodo, Polda Riau akan mengerahkan sebanyak 6.500 personel dari sekitar 10.600 personel yang ada. Jumlah itu, sambung dia, akan dibantu dengan kekuatan ribuan personel dari TNI.
“Jumlah personel dikerahkan 2/3 kekuatan yang dimiliki Polda (Riau) atau sekitar 6.500 personel,” terang mantan Waka Polda Jawa Timur (Jatim) ini.
Selain itu, tidak hanya dari sisi jumlah personel untuk melakukan pengamanan pelaksanan pemilu, pihaknya juga akan melakukan pemetaan terhadap daerah yang menjadi kerawanan. Untuk melakukan pemetaan tersebut, lanjut Kapolda, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Karena, menurutnya, pemetaan tersebut tidak bisa dilakukan dengan sendiri. Sebab, setiap institusi memiliki sudut pandang pandang yang berbeda dalam menentukan daerah kerawanan.
‘’Polri dan TNI tidak mungkin melakukan pemetaan itu sendiri, karena sudut pandangnya berbeda. Maka untuk pemetaan ini, daerah rawan. Rawan apanya?, apakah itu rawa geografisnya, rawan tentang jumlah pendudung atau perpindahan kotak suara. Jadi untuk mengatakan rawan itu tidak bisa oleh satu pihak, maka dilakukan koordinasi,” terangnya.
Ketika disinggung mengenai kondisi keamanan Bumi Lancang Kuning saat ini, Kapolda menyebutkan, masih aman dan kondusif. Namun, tidak memungkin tejadinya aksi-aksi yang menimbulkan kegaduhan.
“Sampai saat ini kondusif. Tapi tidak semua baik-baik saja dan masih bisa kita tangani. Tapi kita dihadapkan masalah karhutla mulai muncul, ini perlu kerjasama seluruh stakeholder untuk menanggulanginya,” jelas Widodo Eko Prihastpo.
Sementara itu, Danrem Wira Bima/031, Brigjen Inf Muhammad Fajar menambahkan, pihaknya mengerahkan sekitar 3310 personil TNI atau 2/3 dari jumlah kekuatan personel Polda Riau. Jumlah itu, diharapkan dapat mengamankan dan mewujudkan pemilu aman dan damai di Provinsi Riau. “Untuk pengamanan pemilu kita mengerahkan sebanyak 3.310 personel,” singkat Fajar.(izl)
(Laporan RIRI RADAM, Pekanbaru)