BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) - Keberadaan kanal terbukti sangat efektif menjadi sumber air untuk pemadaman kebakaran lahan atau hutan. Pembuatan kanal dengan sistem di sekat atau blok bertujuan sebagai penampung air sehingga saat lahan mengalami kebakaran dapat digunakan sebagai sumber pemadaman maupun sebagai langkah efektif menghambat api merambat ke lahan terdekat.
Hal seperti ini yang diinginkan bupati Rokan Hilir H Suyatno, agar pemerintah melalui dinas terkait dapat memperbanyak kanal ataupun embung di daerah-daerah yang rawan dengan kejadian karlahut hingga saat terjadi kebakaran tim Masyarakat Peduli Api yang turun dapat memiliki akses air.
Ia juga meminta pihak perusahaan untuk sadar dan tanggap dengan kejadian karlahut dengan membangun sebanyak mungkin kanal sesuai dengan kebutuhan melihat pada aspek luasnya lahan serta kondisi rawan atau tidaknya lahan dengan kebakaran.
"Khususnya kepada dinas terkait saya minta dibuatkan embung yang cukup misalnya di kecamatan Bangko, inikan termasuk rawan juga dengan karlahut. Nah kalau sudah ada embung itu tentunya dapat pula menjadi tempat kegiatan lainnya misalnya budidaya ikan dan lain-lain," ujar Suyatno, di Bagansiapiapi.
Menurutnya terdapat beberapa titik embung yang dapat dijadikan untuk pembangunan, bukan hanya menjadi sumber air sekaligus mencegah dari kerapnya kebanjiran yang melanda Bangko khususnya kota Bagansiapiapi. Jika saluran air sudah baik bisa diatur ketinggian atau debit air, jangan sampai meluap ke jalanan maupun perumahan masyarakat.
"Persoalan banjir ini memang sulit juga ditangani saya sendiri heran mengapa tak kunjung selesai, kalau tidak salah dulu di Bagansiapiapi pernah diadakan survey untuk pemetaan dan penanganan banjir di Bappeda Rohil anggarannya Rp400juta, dari situ kan diketahui kemana air mengalir, apa persoalannya dan lain-lain tapi tampaknya hal itu tidak ditindaklanjuti sampai sekarang buktinya banjir di kota Bagansiapiapi masih kerap terjadi," kata Suyatno.
Salah satu lokasi yang kerap tergenang di sekitar parit Sei Garam, dalam beberapa tahun terang Suyatno dirinya kerap mengingatkan agar banjir di daerah itu ditangani namun sampai saat ini belum ada langkah yang benar-benar tepat untuk menangani persoalan tahunan tersebut.
Beruntung curah hujan di Rohil tidak terlalu tinggi saat ini dibandingkan beberapa kabupaten lain di Riau yang telah mengalami musibah banjir secara besar. (fad)