SAWIT

Petani Keluhkan Harga Sawit Tidak Stabil

Riau | Selasa, 19 Januari 2016 - 10:13 WIB

Petani Keluhkan Harga Sawit Tidak Stabil
PELEPAH SAWIT: Petani sedang memotong pelepah sawit yang rusak karena hama, belum lama ini.

KOTOGASIB (RIAUPOS.CO) - Petani kelapa sawit masih mengeluhkan kondisi harga yang belum kunjung stabil.
Pasalnya,harga Tandan Buah Segar (TBS) tingkat petani ladang selalu turun naik.Bahkan harga saat ini seperti di Buatan II Koto Gasib kembali turun dari Rp 1.100 per Kilogram turun Rp 1080 per Kilogram.

“Harga sawit ladang masih juga belum stabil.Kondisi ini membuat kami sebagai petani menjerit,” ungkap Yadi petani Buatan II.

Apalagi dengan masa trek sawit saat ini,dimana hasil panen jauh menurun.Petani ladang hanya bisa pasrah menghadapi kondisi kelapa sawit saat ini.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dia menuturkan,harga yang selalu tidak stabil ini menyebabkan ekonomi petani sawit ladang. Karena selain harga rendah, ditambah juga hasil panen menurun jauh. 

Dirinya berharap agar petani sawit ladang mendapatkan perhatian oleh pemerintah maupun pihak swasta sebagai mitra. Karena tidak semua petani yang memiliki sawit berkapling-kapling.

Saat ini petani ladang lanjutnya,dengan harga sawit seperti sekarang ini,petani kesulitan membeli pupuk,karena harga pupuk terus naik,tidak pernah turun.

“Kami berharap kepada pihak terkait ataupun perusahaan agar petani ladang seperti kami diperhatikan terutama untuk membeli pupuk,”harapnya.(wik)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook