PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - ADANYA perbedaan data capaian vaksinasi antara Polda Riau dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dianggap menjadi kerugian tersendiri bagi daerah dan orang yang sudah tervaksin. Karena itu, banyak pihak yang mempertanyakan perbedaan data tersebut.
Misalnya data lapangan dikumpulkan Polda Riau dari 12 Polres dan Polresta, Rabu (15/12). Capaian vaksinasi pada hari itu mencapai 97.250 dosis. Angka ini jauh lebih besar daripada data di Kemenkes di hari sama yakni hanya 23.317 dosis.
Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Riau Dr Tito Handoko mengatakan perbedaan data itu akan merugikan pencapaian vaksinasi masyarakat Riau.
"Ketidaksinkronan data antara manual dikumpulkan Polda Riau dan Kemenkes tentu akan merugikan pencapaian vaksinasi masyarakat Riau. Seharusnya mereka terdata, karena sudah vaksin, ternyata tidak saat dicek di website atau aplikasi Peduli Lindungi," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, setiap aktivitas warga saat ini dipersyaratkan harus sudah vaksin, minimal satu kali. Apalagi jika ingin pergi luar Riau dengan menaiki pesawat, wajib vaksin. Tak hanya itu, masyarakat hendak ke mal saja saat ini wajib vaksin.
Karena itu, menurutnya sudah seharusnya pemangku kepentingan, baik Kemenkes, Dinas Kesehatan, Polda Riau serta pihak-pihak terkait dengan vaksin, duduk bersama guna mencari solusi sehingga capaian vaksinasi telah dilakukan dan tidak merugikan.
"Kemenkes hendaknya mengajak Dinas Kesehatan (Diskes) Riau, Diskes kabupaten/kota, serta Polri, TNI dan pihak-pihak terkait duduk bersama guna mencari solusi. Sehingga antara data di lapangan yang sudah vaksin dengan dipublikasi di website Kemenkes sinkron. Tidak ada dirugikan," ajaknya.
Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Riau Masrul Kasmy mengatakan, pencapaian vaksinasi warga tidak sinkron datanya di lapangan dengan yang sudah terpublikasi di Kemenkes.
"Memang ini satu masalah kita pada saat entry data di pusat data laporan Covid nasional KPCPEN. Data hanya ini diakui pusat. Sedangkan data manual tak diakui pusat," jelasnya.
Selain itu, ada kendala pendekatan dilakukan berbasis NIK, serta jaringan internet di daerah belum sama kualitasnya dengan perkotaan.
"Solusinya, kami akan jadwalkan untuk membahas data tidak sinkron ini secara virtual dengan Kemenkes Pusat," ujarnya.
Berdasarkan data diperoleh dari 12 Polresta dan Polres seluruh Riau, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Riau, Kombes Pol dr Aris Budiyanto, Sp HT mengatakanuntuk hari Rabu (15/12/2021), sudah divaksin 97.250 dosis.
Namun, dari jumlah tersebut, tercatat di dashboard Kemenkes Riau hanya melakukan vaksin 23.317 dosis. Ini jelas merugikan pencapaian vaksinasi telah dilakukan Polda Riau bersama-sama nakes di daerah.
"Itu merugikan pencapaian vaksinasi telah kita lakukan bersama Nakes di daerah. Kita siang malam bersusah payah vaksinasi terhadap warga," jelasnya.
Dijelaskannnya, berdasarkan data vaksinasi dilakukan Polda Riau selama sepekan terakhir, Kamis (9/12) tercatat 77.273 dosis, Jumat (10/12) 64.658 dosis, Sabtu (11/12) 83.161 dosis, Ahad (13/12) 69.133 dosis. Sementara Senin (14/12) warga sudah divaksin sebanyak 83.645 dosis, Selasa (14/12) 90.615 dosis, Rabu (15/12) 97.250 dosis serta Kamis (16/12) 98.442 dosis.
Lima Kasus Positif, Tiga Meninggal
Pada bagian lain Plt Kadiskes Riau Masrul Kasmy mengatakan, per Jumat (17/12) di Riau terdapat penambahan delapan pasien positif Covid-19. Dengan penambahan itu, maka total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 128.514 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh juga bertambah empat pasien, sehingga total 124.353 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar dukanya, terdapat tiga pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau sebanyak 4.120 orang.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak empat orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri 37 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri 41 orang," ujarnya.
Sementara itu untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 193 orang dan yang isolasi di rumah sakit 37 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 152.980, sementara yang meninggal dunia 508 orang.
Masrul juga berpesan, dengan masih adanya pasien positif Covid-19 di Riau agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.(ted)
Laporan: SOLEH SAPUTRA (Pekanbaru)