PEKANBARU(RIAUPOS.CO)-Provinsi Riau merupakan posisi strategis untuk jalur perdangangan internasional, namun hal itu belum dapat di manfaatkan oleh Pemerintah Provinsi Riau hingga saat ini.
"Riau ini dilewati garis khatulistiwa, garis laut yang menghubungkan dunia perdagangan internasional. Tetapi kita belum dapat memanfaatkan itu secara maksimal, belum memberikan asas manfaat yang banyak terhadap masyarakat Riau," kata Ketua Komisi E DPRD Riau Marwan Yohanis, Kamis (17/12/2015) lalu.
Dari dahulu kata Marwan, Provinsi Riau merupakan jalur strategis, namun hal itu tidak di manfaatkan justru negara luar mengambil mamfaatnya.
"Dari saya kecil selalu di bilang kalau daerah kita ini daerah strategis. Mana daerah srategis itu? Tidak dimanfaatkan, perdagaangan internasional lagi, malah Singapura yang hanya negara kecil dapat memanfaatkan itu dan dapat mengatur lalulintas perdagangan internasional," paparnya
Untuk itu, ia meminta kepada Pemerintah Provinsi Riau khususnya, supaya dapat memanfaatkan secara benar potensi jalur perdagangan internasional tersebut.
"Pemerintah Riau harus memanfaatkan hal ini , harus mendatangkan asas manfaat bagi masyarakat Riau, walaupun secara umum itu termasuk di dalam Kepulauan Riau, Riau harus bisa memanfaatkan itu, seperti di Kabupaten Rokan Hilir yang berbatasan langsung dengan Malaysia," ungkapnya.
Ia juga mencontohkan kerugian belum maksimalnya jalur strategis perdagangan internasional di manfaatkan Provinsi Riau.
"Contohnya saja, ketika nelayan kita menangkap ikan dan dibeli oleh kapal-kapal besar yang ada di sana,. Mereka berangkat langsung ke tempat mereka, hal itu merugikan kita, satu PAD kita melayang," sebutnya.
Laporan: Doni Afrianto
Editor: Yudi Waldi