PELALAWAN

Kejar Anugerah Pangripta Nusantara

Riau | Jumat, 18 Desember 2015 - 10:29 WIB

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Jabatan Fungsional Perencana (JFP) dinilai punya peran penting dalam mematangkan perencanaan program pemerintahan di Kabupaten Pelalawan. Dimana perencanaan yang profesional akan menentukan hasil akhir dalam perencanaan berupa serapan anggaran maupun nilai Silpa.

“Jabatan fungsional perencana jangan dianggap remeh, pasalnya daerah tetangga kami seperti Kabupaten Siak pernah mendapatkan Anugerah Pangripta Nusantara sebagai daerah perencana terbaik. Penilaian akan dilihat dari nilai serapan anggaran dan Silpa sisa anggaran. Sehingga perencanaan yang terprogram dan sesuai schedule merupakan bentuk profesionalisme kerja,” terang Wakil Ketua Komisi I DPRD Pelalawan H Abdullah AMd kepada Riau Pos, Kamis (17/12) di Pangkalankerinci.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Diungkapkan Sekretaris Fraksi Madani ini, bahwa dirinya pernah menanyakan masalah JFP kepada Kepala Bappeda Pelalawan dan sudah ada yang diikutkan seorang diklat jabatan fungsional perencana yang baru pulang, namun belum pegang sertifikasi. Jadi, dirinya tidak membandingkan Pelalawan dengan Siak, tapi kalau ada yang positif apa salahnya.    

“Kami harus berbenah mulai saat ini, sehingga anugrah Pangripta Nusantara sebagai pengakuan pusat terhadap perencanaan terbaik dapat di raih Kabupaten Pelalawan. JFP Itu punya keahlian khusus dan disekolahkan selama satu bulan. Idealnya, tidak hanya di Bappeda yang punya JFP, tapi dinas-dinas dengan anggaran besar seperti Disdik, PU, Kesehatan, BPMPD dan Dishutbun juga harus punya JFP. Sehingga anggaran besar bisa direncanakan dengan baik penggunaannya agar tidak menjadi Silpa,” ujarnya.

Abdullah juga menyinggung soal pihak-pihak yang menyebutkan tidak ada korelasi antara JFP dengan serapan anggaran atau Silpa.

“Aneh kalau ada yang menyebutkan tidak ada korelasinya. Bayangkan Silpa kami saja hampir setengah triliyun. Kalau perencanaan program matang, saya yakin Silpa tidak akan sebesar itu dan harus patut dipahami. Kalau hanya sekadar mengandalkan Kabid Program Perencanaan di satker-satker yang tidak bersertifikasi dan tidak disekolahkan khusus dalam perencanaan, tidak bisa jadi patokan. Perencanaan yang matang akan menghasilkan kerja yang baik,’’ ucapnya.(izl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook