Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan Drs H Syafruddin Kamal MM melalui Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Non Formal dan informal Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan Mukhtarius SPd MPd kepada Riau Pos, Kamis (17/12) kemarin di Pangkalan Kerinci. Dikatakannya, bahwa program paket merupakan salah satu langkah strategis dari pemerintah untuk mengatasi masalah putus sekolah di tengah masyarakat. Program ini juga memberikan peluang bagi semua masyarakat memperoleh pendidikan yang layak. Untuk tahun 2015 ini, sebanyak 600 orang yang putus sekolah dan belum menganyam pendidikan mengikuti program paket tersebut.
“Ya, program paket yang kami laksanakan yakni Paket A yang ikut sebanyak 62 orang, dimana yang lulus sebanyak 41 orang dan tidak lulus sebanyak 21 orang. Sedangkan yang ikut paket B sebanyak 192 orang, dimana yang lulus 156 orang dan tidak lulus 36 orang. Dan paket C yang ikut ujian sebanyak 367 orang, diman yang lulus 316 orang dan tidak 51 orang. Ujian kesetaraan ini dapat mengurangi angka putus sekolah di Riau khususnya di Kabupaten Pelalawan. Meski, dengan jalur informal ini, mereka dapat kembali mengenyam pendidikan,” terangnya.
Muhktarius yang juga menjaba sebagai Ketua Lembaga Adat Petalangan ini mengungkapkan, bahwa untuk paket A dikhususkan bagi orang yang belum mengenyam pendidikan sama sekali, dan mereka (peserta) belajar selama 6 tahun juga. Setelah ikut proses belajar, para peserta akan ikut ujian. Dimana kalau mereka lulus ujian, baru dikeluarkan ijazah paket setara SD dan dapat melanjutkan program belajar paket B. Bagi yang tidak lulus bisa lanjutkan ujian tahun selanjutnya. Dengan menunjukan bukti proses balajar.
Selanjutnya, paket B orang paket A jalur non formal atau yang putus sekolah tamat SD jalur formal boleh melanjtukan paket B. Mereka belajar minimal selama 3 tahun. Bagi yang lulus dikeluarkan ijazah paket setara SMP dan dapat melanjutkan program belajar paket C. Bagi yang tidak lulus bisa lanjutkan ujian tahun selanjutnya.(amn)