PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PT Pertamina Hulu Rokan berkomitmen melakukan penguatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta penurunan emisi gas rumah kaca. Enam kelompok Program Kampung Iklim (Proklim) binaan PHR bekerja sama dengan Universitas Lancang Kuning meraih sertifikat Proklim tingkat Madya Tahun 2022. Sertifikat diserahkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Mamun Murod, di aula Kantor DLHK Provinsi Riau, Kamis (17/11/2022).
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten/kota se-Provinsi Riau selaku Pembina Proklim, pimpinan perusahaan pendukung Proklim Riau, serta perwakilan dusun/kampung penerima Sertifikat Proklim se-Provinsi Riau.
Program Kampung Iklim adalah program peningkatan keterlibatan masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk melakukan penguatan kapasitas dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Program ini memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan, yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah. Program berlingkup nasional ini dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Mamun Murod mengapresiasi dusun/kampung yang telah berperan aktif dalam meningkatkan ketahanan iklim serta penurunan emisi gas rumah kaca. "Berdasarkan data KLHK, Proklim di Provinsi Riau menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Dimulai dari tahun 2012, sampai saat ini jumlah usulan Proklim di Riau sebanyak 282 Kampung Iklim yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Target Kampung Iklim untuk Provinsi Riau sebanyak 400 lokasi sampai dengan tahun 2024," jelas Mamun.
Adapun enam lokasi kelompok binaan PHR sebagai penerima sertifikat meliputi RW 007 Desa Koto Masjid, XIII Koto Kampar (Kampung Patin), RW 06 Kampung Kayu Ara Permai, Sungai Apit, Siak (Pesisir Mangrove), RW 12 dan RW 13 Kelurahan Umban Sari Kecamatan Rumbai, RW 04 Kelurahan Binawidya Kecamatan Binawidya dan Pondok Pesantren Ibnu Al Mubarok RW 003 Kelurahan Agro Wisata Kecamatan Rumbai Barat.
Senior Analyst Special Project PHR WK Rokan, Winda Damelia, menjelaskan bahwa PHR secara berkelanjutan melakukan pendampingan pada pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna terhadap kelompok binaan. Mulai dengan perencanaan kegiatan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Selain itu penguatan kelompok juga dilakukan dalam bentuk pelatihan. Antara lain pelatihan pertanian, peternakan dan pembukuan sederhana.
Selain Proklim, PHR juga berkontribusi dalam berbagai upaya peningkatan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pelestarian lingkungan. Antara lain program bank sampah, konservasi Gajah, Desa Berdikari Energi, serta restorasi gambut dan mangrove.
Laporan: Henny Elyati (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi