Bupati Pelalawan: Waspada Musim Hujan

Riau | Senin, 18 November 2013 - 10:00 WIB

PELALAWAN (RP) - Bupati Pelalawan, HM Harris mengimbau warga agar waspada saat musim hujan.

Hal itu diungkapkannya saat melakukan peninjauan  untuk melihat kondisi warga yang menjadi korban bencana longsor, di Perumahan BTN Bumi Lago Permai, Pangkalankerinci yang terjadi Kamis (14/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selain melakukan peninjauan, Bupati juga memberikan berbagai bantuan kepada para keluarga yang menjadi korban bencana.

Pada peninjauan tersebut, selain Bupati Pelalawan HM Harris tampak juga Asisten 3 Setda Drs HT Mukhlis, Kepala BPBD Abubakar, Kepala Bappeda Ir M Syahrul Syarif, Ketua RT/RW setempat serta masyarakat di sekitar lokasi itu.

‘’Mudah-mudahan bantuan ini dapat sedikit meringankan beban bagi para korban yang ditimpa bencana longsor ini,’’ terang Bupati Pelalawan HM Harris kepada Riau Pos, Sabtu (16/11) sore lalu.

Untuk itu, sambung HM Harris, dia berharap agar para warga yang tinggal di sekitar lokasi untuk dapat selalu meningkatkan kewaspadaan karena musim hujan masih berlangsung. Apabila memungkinkan, selama musim penghujan dapat untuk sementara tinggal di rumah tetangga yang lebih aman.

Disinggung terkait pembangunan rumah bagi para warga yang telah ambruk akibat bencana longsor, orang nomor satu di Kabupaten Pelalawan ini menjelaskan, bahwa untuk masalah pembangunan rumah warga tersebut adalah wewenang pihak developer.

Namun demikian, Pemkab tidak akan lepas tanggung jawab. Pasalnya, melalui Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana akan terus berkoordinasi dengan pihak developer untuk memenuhi tuntutan masyarakat soal pembangunan rumah yang terkena longsor.

‘’Kapasitas kita di sini hanya dapat memberikan bantuan sosisal kemanusiaan dalam bentuk memenuhi kebutuhan hidup berupa sandang dan pangan bagi para warga yang ditimpa bencana melalui instansi terkait. Sedangkan untuk masalah pembangunan rumah warga tersebut adalah wewenang pihak developer. Tapi, kita akan tetap berusaha memperjuangkan bantuan pembangunan rumah warga bencana longsor kepada pemerintah pusat. Paling tidak dapat dilakukan rehab rumah bagi warga yang menjadi korban bencana longsor itu,’’ paparnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan H Abu Bakar FE MPd kepada Riau Pos menyebutkan, bupati memberikan bantuan secara simbolis pada warga yang terkena musibah longsor berupa kasur 12 lembar, selimut, bantal 12 buah, peralatan makan, pakaian, selimut dan tikar, sembako dan obat-obatan kesehatan.

‘’Itu adalah bantuan dari Pemkab yang kita berikan, sedangkan bantuan yang berasal dari provinsi hingga saat ini masih belum ada diberikan,’’ ujarnya.

Sebelumnya, pada Kamis (14/11) lalu telah digelar pertemuan bersama membahas korban longsor di Kantor Bupati Pelalawan yang dipimpin Asisten II Drs H T Mukhlis MSi dan Asisten IV Drs Zulhelmi MSi, Lurah Kerinci Kota Dhias Irlian SSTP dan pihak pengembang Perum BTN BLP serta Satker terkait.

Pada pertemuan itu, Developer Perum BTN Bumi Lago Permai Pangkalankerinci menununjukkan perhatiannya pada para korban musibah rumah longsor dengan membantu selama 3 bulan untuk pembiayaan sewa rumah sementara. Kesanggupan membantu meringankan beban 5 keluarga yang rumahnya terjun ke tebing dengan kedalaman lebih 20 meter itu disampaikan langsung developer Feri Zulkarnain.

Katanya, selama 3 bulan korban longsor akan ditanggung biaya kontrak rumah. Sementara itu, untuk jangka panjangnya, nasib keluarga korban longsor akan dibicarakan kembali. Namun demikian, pihaknya  juga berjanji akan segera melakukan ganti rugi lahan bangunan yang baru.

Pada pertemuan itu, pihak developer juga membantah jika ambruknya bangunan rumah tipe RS 36 tersebut kesalahan konstruksi. Apalagi pembangunan Perum BLP sudah mengantongi izin dari pemerintah. Selain itu sebut rumah tersebut juga sudah berusia hampir 10 tahun.

Pada kesempatan yang sama diketahui di kawasan Perum BTN BLP itu ditemukan beberapa titik rawan bencana longsor. Diantaranya bangunan SDN 010, Blok C, D dan F.

‘’Kalau memang bangunan SD itu dinilai tidak layak menurut kajian Dinas PU, tentu saja kami setuju sekolah tersebut dipindahkan. Karena jika tetap dipertahankan sekolah lantai II itu, tidak hanya mengancam nyawa murid, tapi juga mengancam nyawa manusia di sekitar sekolah tersebut,’’ beber Kepala Dinas Pendidkan (Kadisdik) Pelalawan MD Rizal MPd.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook