Syiar Islam Bagian Kehidupan

Riau | Senin, 18 November 2013 - 09:29 WIB

SIAK (RP) - Syiar  Islam harus menjadi bagian dari masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Syiar Islam ini juga mampu membentuk jadi diri yang mampu memproteksi dari hal-hal yang dilarang dalam agama Islam.

‘’Islam itu rahmatan lil alamin,” kata Haddad Alwi di hadapan peserta festival anak salah, Sabtu (16/11) malam di panggung Siak Bermadah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurutnya, meski arus globalisasi dan pengaruh luar begitu banyak ingin menghancurkan dan melemahkan Islam, namun tentunya sebagai umat muslim harus senantiasa memproteksinya.

Saat ini diakuinya ancaman begitu besar, karena itu, perlu sikap dan juga tindakan nyata dalam menjaga keutuhan agar Islam tak lagi bisa diruntuhkan.Penyebarluasan syiar Islam saat ini telah digalakkan oleh pemerintah. Dengan sikap dan rasa peduli terhadap agama yang menjadi tauladan bagi semua.

“Saya bangga Pemkab Siak menyemarakkan Tahun Baru Islam dengan syiar Islam, hal ini harus dipertahankan dan berkelanjutan,” kata Haddad.

Ia menyebutkan, Siak dulunya merupakan bekas peninggalan kerajaan, saat ini sultannya telah mendapat pengakuan sebagai pahlawan nasional. Menariknya, sultan dalam penyebaran ajaran Islam ini tak hanya di Siak, namun sampai juga ke daerah lain.

Tentunya, sebagai warga yang telah lama bermastautin di sini, sudah seharusnya mengikuti jejak dan perbuatan Sultan dalam menjaga dan melestarikan syiar Islam dalam balutan kebudayaan Melayu. “Melayu itu identik dengan Islam,” ujar dia.

Kata dia, sebagai daya dukung dalam penyebarluasan ajaran Islam ini, pelaksanan festival anak saleh, merupakan salah satu darinya. Di mana anak-anak ini jadi generasi penerus yang akan menyebarkan ajaran Islam.

Dirinya banggsa ketika melihat anak-anak sudah khatam dan hafal Alquran, ditambah lagi dengan terus meningkatnya sarana ibadah, pendidikan agama Islam berupa, MDA, MTS, MDa, Ponpes dan perguruan tinggi.

Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi menambahkan, semarak Muharram ini merupakan upaya Pemkab bersama masyarakat untuk bersama-sama menyebarluaskan syiar Islam dalam berbagai kegiatan. Sebelumnya, Pemkab dan bersama masyarakat melaksanakan zikir dan tablig akbar, santuanan anak yatim dan kaum dhuafa, sedakah bubur asyura, pawai obor, dan festival anak saleh.

Pemkab menyadari pembangunan yang dilakukan harus selasar, terutama membangun SDM yang harus diimbangi dengan ilmu agama.

Saat ini, Pemkab telah menggalakkan program Magrib Mengaji, pengoptimalkan guru mengajdi tradisional, pembangunan pendidikan agama, dan mengirimkan anak-anak belajar agama di luar.

“Kami mengiginkan generasi Siak mendatang adalah generasi qurani,” katanya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook