Pusat Sesalkan Riau Tolak Jadi Tuan Rumah Sumpah Pemuda

Riau | Jumat, 18 Oktober 2013 - 09:50 WIB

JAKARTA (RP) — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyesalkan penolakan dari Pemerintah Provinsi Riau atas penetapan menjadi tuan rumah Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-86 dan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) tahun 2014 mendatang.

Padahal banyak daerah berebut dan meminta untuk bisa menyelenggarakan kegiatan HSP dan JPI yang dihadiri Presiden RI dan pejabat negara.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Kemenpora sangat menyesalkan tidak bersedianya Provinsi Riau sebagai tuan rumah HSP dan JPI tahun 2014 yang sudah kita tetapkan,’’ ujar Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kemenpora Alfitra Salamm di Jakarta, Kamis (17/10).

Menurut Alfitra, sekitar akhir Juli lalu pihaknya menyurati Gubernur Riau terkait keputusan penetapan Provinsi Riau sebagai tuan rumah HSP dan JPI melalui rapat Kemenpora yang melibatkan unsur kepemudaan.

Namun kata dia, Pemprov Riau melalui surat No. 426/Dispora/46. 18. a tertanggal 30 September 2013 atas balasan surat Kemenpora No.447/DI-2/VII/2013 tertanggal 30 Juli 2013 perihal penetapan Provinsi Riau sebagai tuan rumah HSP dan JPI tahun 2014, yang intinya Pemerintah Provinsi Riau belum dapat menjadi tuan rumah HSP dan JPI.

‘’Dalam surat yang ditandatangani Sekdaprov Riau Zaini Ismail atas nama Gubernur Riau, Pemprov Riau menyampaikan permintaan maafnya kepada Kemenpora, karena tidak dapat menjadi tuan rumah HSP dan JPI, dan mengharapkan untuk diusulkan kembali pada masa yang akan datang,’’ terang Alfitra yang tidak bisa menjanjikan apakah Provinsi Riau bisa ditetapkan kembali menjadi tuan rumah HSP dan JPI pada tahun-tahun berikutnya.

‘’Saya yang kebetulan berasal dari daerah Provinsi Riau sudah memperjuangkan dan meyakinkan Menpora dan pihak lainnya agar HSP dan JPI tahun 2014 dapat diadakan di Riau. Tentunya disayangkan kesempatan yang baik ini tidak dimanfaatkan, namun kita menghormati keputusan Pemprov Riau,’’ ungkapnya.

Disebutkan Alfitra, penyelenggaraan HSP dan JPI memberikan dampak positif bagi tuan rumah, terutama terangkatnya potensi pemuda di daerah bersangkutan, perekonomian, budaya dan sebagainya.

‘’Bayangkan saja, sepekan sebelum acara puncak, akan digelar sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan kepemudaan. Seluruh organisasi pemuda se-Indonesia yang dihadiri sekitar 1.200 peserta ditambah 10 negara yang diwakili masing-masing 20 orang,’’ ulas Alfitra yang mengaku hingga kini pihaknya belum memutuskan pemindahan tempat HSP dan JPI, mengingat batalnya Provinsi Riau menjadi tuan rumah.

‘’Belum dibahas, nanti dibicarakan dan diputuskan pada rapat pimpinan,’’ pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olaharaga (Dispora) Riau Edi Yusti, menyebutkan penolakan Riau disebabkan tidak siapnya Riau dari segi perencanaan dan pendanaan untuk acara tersebut.

‘’Kami sangat memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat yang telah menunjuk Riau sebagai tuan rumah peringatan sumpah pemuda, namun karena kita ditunjuk baru-baru ini, segi perencanaan dan pendanaan kita tidak siap. Apalagi peringatan ini, tidak sembarangan, akan banyak peserta yang datang, untuk itu kita untuk tahun ini tidak, siap untuk menjadi tuan rumah,’’ ujar Edi Yusti.

Ia menambahkan, Riau akan mengajukan diri menjadi tuan rumah tahun 2015 mendatang. ”Kalau tahun 2015 kita ditunjuk menjadi tuan rumah, tentunya kita akan menyiapkan jauh-jauh hari, tambahnya.(yud/*3)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook