Kabut Asap Kembali Selimuti Riau

Riau | Selasa, 18 September 2012 - 09:53 WIB

Kabut Asap Kembali Selimuti Riau
Kabut asap tipis kembali menyelimuti Riau, Senin (17/9/2012) seperti terlihat di sekitar Sungai Siak. (Foto: Zainuddin boy/riau pos)

Laporan DESRIANDI CANDRA, Pekanbaru

Riau kembali berasap. Padahal, Riau sedang dipenuhi ribuan atlet dari provinsi se Indonesia yang ikut dalam pelaksanaan PON XVIII. Hampir seluruh kabupaten/kota di Riau terdapat titik api.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dari hasil pemantauan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Senin (17/9) siang dari udara dengan menggunakan helikopter yang dipinjam dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) Pusat, di Kabupaten Rokan Hulu terdapat sepuluh titik api.

“Dari pemantauan kita di atas udara tadi, terdapat sepuluh titik api di Rohul. Sementara yang terpantau hanya dua titik api melalui satelit NOAA 18,” kata Kepala BPBD Riau, Ir H Syamsurizal MSi kepada Riau Pos.

Syamsurizal yang dihubungi masih tengah melakukan pemantauan di sekitar wilayah Rohul. BPBD Riau bersama timnya, akan melakukan pemantauan ke beberapa kabupaten lain sepanjang bisa ditembus dengan menggunakan helikopter.

Di sepuluh titik api yang terdapat di Rohul, upaya pemadaman melalui jalur darat mengalami kesulitan. Sebab tidak ditemukannya sumber air terdekat. Karena itu, tim akan melakukan pemadaman dari udara dengan menggunakan helikopter. “Kita akan lakukan upaya pemadaman dengan menggunakan helikopter,” ujarnya.

Selain melakukan upaya pemadaman dari udara dengan menggunakan helikopter, kata Syamsurizal, BPBD Riau dan tim berusaha melakukan pemadaman titik api dengan membuat hujan buatan. Upaya itu sudah dilakukan BPBD mulai tanggal 1 September hingga 20 September mendatang. Namun tidak bisa dilakukan sembarangan. Tim yang menggunakan helikopter mengangkut sekitar 1 ton garam untuk ditabur. Penamburan tetap dengan memperhitungkan arah angin dan kondisi awan.

Dalam satu hari, penaburan garam untuk membuat hujan buatan dilakukan dua kali. “Garam yang kita tabur sebanyak 2 ton. Satu ton penaburan pagi dan satu ton untuk penaburan sore,” ujarnya.

Beberapa kali sudah berhasil menghasilkan hujan buatan untuk memadamkan titik api dan kabut asap yang menyelubungi Riau. Dan ini akan dilakukan hingga 20 September mendatang.

Warga Pangkalankerinci Diselimuti Kabut Asap

Dalam dua pekan terakhir di Kabupaten Pelalawan, telah terdeteksi 49 titik panas (hotspot) yang ditemukan di sejumlah kecamatan. Namun, sejak beberapa hari terakhir, di daerah ini dinyatakan nihil hotspot. Hanya saja, sejak Senin (17/9) pagi, Pangkalan Kerinci diselimuti kabut asap yang diduga kiriman dari daerah lain.

Demikian disampaikan Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pelalawan Emir Effendi SSos kepada Riau Pos, Senin (17/9) di Pangkalan Kerinci.

‘’Sampai kemarin (16/9, red) di Kabupaten Pelalawan nihil hotspot. Kalau pun hari ini ada kabut asap, bisa jadi asap kiriman,’’ terangnya.

Dikatakan Emir, hotspot terakhir kali terdeteksi satelit ASMC Singapura Satelit NOAA-18 hotspot ditemukan pada 11 September lalu di Kecamatan Bunut, persisnya di areal perkebunan PT Pusaka Megah Bumi Nusantara. ‘’Berdasarkan data satelit milik Singapura itu, hotspot terdeteksi terakhir kali di Kecamatan Bunut. Sementara kalau data kemarin (17/9) nihil,’’ paparnya.

49 hotspot yang sebelumnya ditemukan di antaranya di Kecamatan Bunut 13 hotspot, Kuala Kampar 13, Langgam 9 dan Kecamatan Pangkalan Kuras 12 titik. Sedangkan areal yang terbakar antara lain, perkebunan perusahaan 8 titik, HTI 18 titik, HPH 5 titik serta areal penggunaan lain (APL) yang lebih identik areal perkebunan masyarakat 19 titik.

Emir yang merupakan mantan Kabag Humas Pelalawan ini, juga menghimbau agar masyarakat dan perusahaan tidak melakukan pembakaran lahan. Apalagi saat ini sedang berlangsung helat olahraga terakbar di tanah air, yakni PON XVIII Riau.(*2/muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook