SPBU Diserbu Warga

Riau | Selasa, 18 Juni 2013 - 09:54 WIB

SPBU Diserbu Warga
ANTRE: Antrean kendaraan hendak mengisi BBM di SPBU Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru, malam tadi. foto: teguh prihatna/riau pos

PEKANBARU (RP) - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pekanbaru langsung diserbu kendaraan untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) malam tadi.

Kondisi ini terjadi setelah sidang paripurna di Senayan, Jakarta, yang berakhir dengan keputusan mengesahkan RAPBN Perubahan melalui voting terbuka.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebagian masyarakat beranggapan, sidang paripurna tersebut sekaligus memutuskan menaikkan harga BBM. Padahal, kenaikan BBM menunggu penetapan presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang ditargetkan pekan ini.

‘’Ya, dari televisi rencananya kan besok (hari ini, red) naiknya. Kalau sudah naik, biasanya antre panjang, jadi bagusnya isi sekarang, biar besok tidak terburu-buru,’’ ujar Bayu (34), salah seorang pengendara sepeda motor yang mengisi BBM di SPBU Jalan Soekarno-Hatta.

Bayu berkeyakinan BBM akan dinaikkan pukul 00.00 WIB malam tadi, atau beberapa jam setelah DPR mengesahkan APBN Perubahan.

Ia hendak memenuhkan tanki kendaraannya karena keesokan harinya akan membeli dengan harga yang mahal. ‘’Kalau besok harganya sudah mahal. Lumayanlah, bisa irit sedikit,’’ ucapnya.

Berdasarkan pantauan Riau Pos, Senin (17/6) malam sekitar pukul 22.00 WIB  di sejumlah  Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Pekanbaru, antrean kendaraan memang terjadi.

Di SPBU Jalan Soekarno-Hatta tepatnya simpang empat pasar pagi arengka, antrean kendaraan sampai membludak, baik sepeda motor maupun mobil. Padahal di hari biasanya pada waktutersebut, SPBU sepi dari pembeli BBM.

Salah seorang petugas SPBU, Rahmat mengatakan belum terlihat lonjakan pengisian BBM. Hanya saja, proses pengisian terlihat terus berlangsung.

‘’Ya memang antrean tidak panjang. Tapi dari tadi, selalu ada yang datang mengisi. Mungkin bisa lembur juga untuk malam ini,’’ papar pria yang terlihat menggunakan seragam pertamina itu.

Namun sebagian pengendara, ada juga yang mengisi karena memang sudah kehabisan BB. Seperti halnya Desi (36). Ia mengaku sudah mendapatkan informasi rencana kenaikan BBM.

Ibu rumah tangga itu berharap kenaikan BBM itu belum dapat dilakukan dalam waktu dekat ini.

‘’Ya saya tau, tapi kali ini saya mengisi minyak karena memang sudah rest. Tapi kan informasinya belum pasti watunya,’’ ungkap wanita berjilbab kuning itu.

SMS Sosialisasi Kenaikan BBM Mulai Disebar

Pemerintah sudah memulai upaya sosialisasi kepada masyarakat Indonesia sebelum RAPBN-P 2013 di setujui DPR-RI, malam tadi.

Salah satunya, melalui SMS broadcast (siaran melalui pesan singkat ponsel) yang mulai disebar hari ini.

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, proses sosialisasi merupakan langkah yang penting bagi pemerintah. Sebab, hal tersebut bisa meminimalisir kesalahpahaman di kalangan masyarakat.

Karena itu, pihaknya memilih pesan sebagai salah satu alat sosialisasi. Sebab, ponsel kini sudah dianggap keperluan primer yang dimiliki hampir semua lapisan masyarakat.

‘’Memang, menerima SMS ini bukan berarti masyarakat senang. Tapi, yang kami harapkan adalah informasi, data, dan mitigasi yang akurat terkait kenaikkan harga BBM subsidi bisa diterima,’’ ungkapnya di Kementerian ESDM, Senin (17/6).

Dia menjelaskan, proses penyebaran SMS sosialisasi ditargetkan bakal tersebar kepada sekitar 240 juta pemilik nomor ponsel Indonesia.

Pesan tersebut bakal dikirim dari nomor ADN (abbreviated dialing number) 1708 secara bertahap dalam dua pekan kedepan.

‘’Setiap nomor bakal menerima satu SMS yang berisi pesan sosialisasi. Untuk itu, kami berterimakasih kepada asosiasi penyelenggara telekomunasi telah mendukung sosialisasi dengan menyampaikan pesan ini melalui SMS,’’ jelasnya.

Selain berguna untuk penyalur pesan sosialisasi, nomor tersebut juga bakal digunakan sebagai Posko pengaduan bagi masyarakat. Susilo mengatakan, masyarakat bisa mengadukan peristiwa penyelundupan dan penyelewengan BBM.

‘’Kami akan menerima berbagai keluhan dan pertanyaan mengenai BBM. Harapannya, dengan akses yang mudah, kita bisa memberikan kedamaian dalam proses penyesuaian ini,’’ imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Informasi dan Humas Menkominfo Gatot S Dewa Broto mengatakan, pihaknya telah mengajak 10 perusahaan provider untuk mengirimkan pesan sosialisasi kepada 240 nomor yang tercatat kode Indonesia.

‘’Jadi, kalau ada orang yang memakai nomor Indonesia di luar negeri, mereka juga akan mendapatkan SMS ini. Soal dana, pemerintah tidak membayar kepada operator. Operator pun tidak menagih bayaran. Nanti yang digunakan adalah dana CSR,’’ tambahnya.

Soal layanan pengaduan, dia mengaku sudah menyiapkan sistem yang matang. Bukan hanya menindak lanjuti pengaduan, pihaknya juga bakal memberikan respon kepada pengadu jika masalah sudah teratasi.

‘’Misalnya ada penimbunan kami akan koordinasikan langsung dengan pihak berwenang. Setelah ditangani, kami akan balas kepada pemilik nomor yang mengadukan masalah ini bahwa masalah sudah ditangani,’’ jelasnya.(bil/jpnn/rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook