SPBU Bakal Dijaga Polisi

Riau | Selasa, 18 Juni 2013 - 09:50 WIB

PEKANBARU (RP) — Kemungkinan meningkatnya kerawanan terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diantisipasi pihak kepolisian dengan memantau eskalasi yang terjadi.

Jika dinilai perlu, polisi akan disiagakan pada tiap-tiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Riau, AKBP Hermansyah SIK saat dikonfirmasi Riau Pos, Senin (17/6).

 ‘’Sementara kami pantau eskalasi di tempat rawan. Jika ada peningkatan, kami tempatkan anggota di SPBU,’’ jelas Kabid Humas.

Meski tak menyebutkan berapa jumlah total anggota polisi yang disiagakan, Hermansyah memaparkan, antisipasi peningkatan kerawanan menjadi atensi Polda Riau dan seluruh jajaran Polres yang ada.

‘’Kapolda Riau sudah memerintahkan kepada kepala satuan wilayah-wilayah. Mereka diperintahkan siaga. Agar kerawanan tak meningkat,’’ lanjutnya.

Sementara itu, untuk Kota Pekanbaru pemantauan kondisi masyarakat terkait kenaikan BBM juga diantisipasi dengan penyiagaan anggota.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar kepada Riau Pos mengungkapkan ada anggota yang sudah dipersiapkan, terutama nantinya untuk melakukan pengamanan di SPBU. ’’Kami lihat kondisinya. Jika meningkat kerawanan, bisa dua sampai empat anggota untuk satu SPBU,’’ papar Adang.

Turunkan Tim, Lakukan Operasi Pasar

Mengantisipasi lonjakan harga barang keperluan sehari-hari akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau menurunkan tim ke daerah. Ini dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya gesekan harga sembilan bahan pokok di pasaran.

Selain itu, Disperindag Provinsi Riau juga berencana melakukan operasi pasar di beberapa titik di kabupaten/kota se Riau. Diharapkan, strategi itu dapat mengantisipasi dampak dari kenaikan BBM.

Hal itu disampaikan Kepala Disperindag Riau Zulkarnaen kepada Riau Pos, Senin (17/6). Menurutnya, tim yang turun merupakan tim terpadu untuk pemantau harga barang di 12 kabupaten/kota se-Riau. ‘’Pengawasan terus kami lakukan. Ini ditempuh agar tidak terjadi gejolak di pasaran,’’ tuturnya.

Saat ditanyakan mengenai kepastian waktu kenaikan BBM, dia mengaku belum dapat memastikannya. Pasalnya, rencana tersebut masih digodok di tingkat pusat. ‘’Kami di daerah hanya menunggu. Informasinya masih dibahas di DPR RI. Untuk persiapan tersebut, sudah direncanakan beberapa kompensasi dalam APBNP. Informasi terakhir yang kita peroleh seperti itu,’’ sambung Zulkarnaen.

Kendati demikian, dia menerangkan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihakterkait. Baik untuk operasi pasar, kuota BBM hingga upaya-upaya mengantisipasi penimbunan dan kelangkaan BBM.

Kendati demikian, dia menegaskan kenaikan BBM tersebut sudah hampir final. Untuk saat ini, pihaknya masih menunggu arahan pusat untuk implementasi di daerah.

‘’Sebagai langkah antisipasi kita akan melakukan kegiatan pasar murah di 14 titik di kabupaten/kota. Ini merupakan kerjasama Disperindag dengan perusahaan dan produsen hingga Bulog Riau dan Disperindag provinsi dengan kabupaten/kota,’’ terangnya.(ali/rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook