Alumni Unri Jelaskan Kronologi Bentrok

Riau | Senin, 18 Juni 2012 - 08:26 WIB

PEKANBARU (RP)- Kedatangan alumni dan mantan presiden mahasiswa Unri saat terjadinya bentrokan antara dua kubu mahasiswa beberapa waktu lalu bukanlah karena ingin ikut campur dalam Pemilu Raya (Kongres) atau mempengaruhi hasil pemilihan tersebut.

Kedatangannya untuk menyelamatkan korban yaitu mahasiswa yang terjebak dan disekap di lantai III gedung Rektorat Unri selama tujuh jam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Demikian dinyatakan Hamdani MS selaku alumni Unri dan juga mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau Presiden Mahasiswa Unri tahun 2005  kepada Riau Pos, Ahad (17/5).

Hamdani datang ke kantor Riau Pos untuk memberikan keterangan didampingi oleh mantan Wakil Presiden Mahasiswa Unri tahun 2007, Syahrul Padilah dan mantan Presiden Mahasiswa Unri tahun 2010, Adi Hamdani serta mahasiswa Fakultas MIPA Unri angkatan 2006, Age Pranata.

‘’Kami tidak datang untuk membantu salah satu kubu. Kami bahkan berusaha melerai. Kami juga tidak ikut atau terlibat serta ingin menentukan atau ambil alih dalam masalah yang terjadi sebelum bentrok tersebut. Tapi kami datang karena ada adik-adik kami yang mengadu. Mereka terjebak dan disekap di lantai III gedung Rektorat Unri,’’ kata Hamdani.

Disebutkan Hamdani bahwa mahasiswa yang terjebak tersebut berjumlah 65 orang. Mereka sudah lebih dari tujuh jam berada di lantai III sehingga menyebabkan kondisi mereka menjadi sangat lemah.

Mereka juga dalam kondisi kelaparan, tidak bisa makan, sulit melaksanakan salat dan sangat tertekan.  Mereka tidak diberikan akses untuk ibadah.

Sebagai muslim, tentu saja mereka sangat tertekan tak dapat melakukan ibadah.

‘’Adik-adik kami sudah kelaparan dan kehausan, baterai handphone mereka sudah habis, sehingga sudah sulit untuk mengabarkan kondisi mereka. Nah kami datang karena kamanusiaan saja. Kami tidak ingin adik-adik kami menjadi korban karena memang sudah ada ancaman serius sebelumnya,’’ ujar Hamdani.

Dia juga menyebutkan bahwa tidak hanya dirinya alumni yang datang pada malam itu. Bahkan dari pihak yang kontra kongres sudah mengancam para mahasiswa yang terkepung itu.

Inilah yang menyebabkannya terpaksa datang untuk mengetahui apa yang terjadi. Ternyata, menurutnya memang benar, bahwa beberapa alumni yang berseberangan dengannya ikut terlibat dalam pengepungan itu.

‘’Ini yang perlu diluruskan,’’ ujarnya.(rul) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook