Putra Sakai Jadi Pengibar Bendera di Istana Negara

Riau | Jumat, 18 Mei 2012 - 08:21 WIB

PEKANBARU (RP) - Putra asli suku sakai Muhammad Chandra, siswa kelas XI IPA 2 SMA Cendana Duri Kabupaten Bengkalis, lolos menjadi pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana pada 17 Agustus 2012 ini.

Kepastian ini didapat setelah Chandra dinyatakan lolos dalam seleksi yang diadakan selama dua hari, 14-16 Mei 2012 kemarin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Riau sendiri mengirim sepasang calon, Muhammad Chandra dan Wida Nuratika asal Indragiri Hulu setelah proses seleksi dari 52 yang ikut seleksi selama dua hari itu.

Lolosnya Chandra sebagai pengibar bendera di Istana Negara ini tidak hanya menjadi kebanggaan keluarga dan sekolahnya namun orang-orang Sakai yang saat ini oleh sebagian orang masih dipandang sebelah mata.

Chandra yang kelahiran Duri, 10 Desember 1994 bertekad akan mengharumkan nama Riau dengan berusaha sekuat tenaga. Siswa yang memiliki tinggi 175 Cm ini yakin, anak Sakai pun mampu menjadi pengibar bendera di Istana Negara.

‘’Orang banyak bilang, Sakai itu terbelakang, namun Chandra ingin membuktikan bahwa Sakai bisa maju,’’ ujarnya. Chandra bercerita, saat SD Cendana dulu dia sempat juga mendapat intimidasi dari teman-temannya karena dia anak orang Sakai.

Namun hal ini dijadikannya cambuk untuk membuktikan diri, bahwa Melayu Sakai juga mampu seperti suku-suku Melayu lainnya yang ada di Riau hingga baru-baru ini Chandra terpilih menjadi ketua OSIS di SMA Cendana Duri.

Chandra adalah anak dari M Syaifuddin ST SE MM, pria Sakai asal Desa Balai Pungut yang terletak di Duri dan Pekanbaru. Ibunya adalah Maswita.

Syaifuddin yang dibesarkan dalam lingkungan Sakai, ternyata memiliki semangat yang kuat untuk maju. Ayah kandung Chandra ini punya cerita unik.

Karena pada masanya masyarakat Sakai sangat susah hidup hingga ayahnya mengaku anak yatim agar bisa sekolah. Tinggal di panti asuhan Syaifuddin kecil diangkat anak oleh Gubernur Riau saat itu Soeripto.

Semangat dan perjuangan ayahnya inilah salah satu motovasi Chandra. ‘’Saya akan berusaha sebaik mungkin dan berbuat yang terbaik saat karantina nanti,’’ ujar Chandra. Chandra dan Wida akan berangkat 20 Juli 2012 untuk menjalani karantina yang digelar di Cibubur Jakarta untuk persiapan 17 Agustus 2012 di Istana Negara.

Bengkalis beberapa tahun terakhir cukup aktif meloloskan para siswanya menjadi pengibar di Istana Negara. Seperti disebutkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis Drs H Tuah Asrun Saili MM melalui Pembimbing Paskibra Sangap Siregar, terakhir Bengkalis meloloskan Paskibraka Arti Ardilla ke Istana Negara yang sukses menjadi pembaya baki Sang Saka Merah Putih.(h)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook