KUANTAN SINGINGI (RIAUPOS.CO) - Banjir setinggi 2 meter yang sempat menerjang Kecamatan Pangean dan Logas Tanah Darat akibat meluapnya Batang Pangean sudah surut.
Sekolah yang tadinya terendam, seperti SMAN 1 Pangean, Kamis (17/3), sudah kembali melakukan proses belajar-mengajar seperti sedia kala.
Hanya hitungan jam, banjir yang datang mendadak itu tak dapat dielakkan oleh warga di dua kecamatan tersebut terjadi, Rabu (16/3). Akibatnya, ratusan rumah di Pangean dan LTD serta sejumlah fasilitas umum terendam banjir.
Meski sudah surut dan banjir tak lagi merendam rumah-rumah warga, namun Ropi (35), warga Rambahan LTD, khawatir banjir itu kembali datang mengingat hujan deras yang terus mengguyur wilayahnya. “Kalau seperti ini cuaca, kemungkinan bisa banjir lagi,” katanya kemarin.
Begitupula dengan Kepala SMAN 1 Pangean Drs Nedi Yasman MM. Banjir bandang yang merubuhkan pagar sekolahnya itu dikhawatirkan kembali datang.
“Tak biasa banjir seperti ini. Dan inilah baru pertama kalinya terjadi banjir datang tiba-tiba. Kami khawatir itu terjadi lagi,” katanya, kemarin.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kuansing melalui Dinas Pendidikan yang telah meninjau langsung kondisi sekolah pasca banjir. Dan seluruh siswanya sudah kembali belajar normal.
“Sudah, sudah kembali belajar seperti semula,” katanya. Terkait pagar, Nedi berharap ada perhatian semua pihak. “Kami berharap pagar ini dapat dibangun kembali, karena sangat diperlukan untuk keamanan sekolah,” katanya.
Salah seorang pemuka masyarakat Logas Tanah Darat Firdaus Bahar menilai, banjir bandang yang tak pernah terjadi di LTD akibat penggundulan hutan yang terus saja terjadi di wilayah hulu sungai, bahkan di sepanjang daerah aliran sungai.
“Hutan habis, baik oleh perusahaan maupun oleh oknum pengusaha. Kalau ini tak diatasi, banjir seperti akan terus terjadi, masyarakat harus siap-siap untuk itu,” ujarnya.(adv)