INHIL

Siap Siaga 24 Jam Tangani Bencana

Riau | Jumat, 18 Maret 2016 - 09:39 WIB

Siap Siaga 24 Jam Tangani Bencana
sambutan mendagri: Kapolres Inhil AKBP Hadi Wicaksono SIK membacakan sambutan Mendagri RI, Kamis (17/3/2016).

INDRAGIRI HILIR (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir memperingati HUT ke-97 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Tembilahan, Kamis (17/3).

Peringatannya ditandai dengan apel gabungan berbagai unsur, antara lain ASN, TNI, Polri serta lainnya. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Kapolres Inhil AKBP Hadi Wicaksono SIK.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Amanat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang dibacakan Kapolres, menyampaikan cukup pentingnya keberadaan BPBD dalam membantu penanganan jika terjadi sebuah bencana, baik yang diakibatkan karena alam maupun lainnya.

Melihat dari latar belakang geografis Kabupaten Inhil, 70 persen di antaranya terdiri dari lahan gambut. Artinya kemungkinan untuk terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangat besar.

“Maka dari itu, BPBD siap siaga 24 jam dalam penanganan bencana apapun,” kata Kapolres. 99 persen kebakaran lahan disebabkan ulah tangan manusia.

Untuk itu diharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat agat meningkatkan kewaspadaan akan titik api. Sedikit saja keterlambatan bisa mengakibatkan bencana.

Sejalan dengan itu, juga dilakukan sensus ekonomi. Sensus sangat penting dalam melakukan pendataan ekonomi kerakyatan.

Ditambah lagi Inhil merupakan daerah penghasil kelapa terbesar. Kelapa salah satu sumber ekonomi yang besar. Petugas-Masyarakat Meski Bekerja Sama

Sementara itu, Bupati Inhil HM Wardan meminta petugas pemadam kebakaran mampu menjalin kerja sama yang baik dengan masyarakat.

Pernyataan ini disampaikanya usai menghadiri apel peringatanHUT BPBD di Tembilahan, Kamis (17/3) pagi.

“Petugas meski proaktif menjalin kerja sama dengan masyarakat. Meski bagaimanapun kita tak akan bisa lepas dari dukungan masyarakat itu sendiri,” ujar bupati.

Dalam penanganan bencana, lanjut bupati diperlukan pula kepekaan dan kesiagaan seorang petugas. Sebab, musibah dapat terjadi kapan saja tanpa diketahui tanda-tandanya.

 “Spirit dalam diri kita juga harus ditingkatkan sebagai tanggung jawab yang tinggi dalam penanggulangan setiap bencana yang terjadi,” sebut mantan Sekko Pekanbaru itu.

Sebaliknya, sehebat apapun petugas di lapangan, mereka tidak akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

 “Kita tahu bahwa kesadaran masyarakat itu cukup penting. Artinya kebersamaan dapat mengalahkan beban dan tugas berat. Termasuk dalam penanganan karhutla,” imbuh orang nomor satu di Negeri Sri Gemilang ini.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook