PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bupati Kampar H Jefry Noer SH protes karena mobil dinasnya dilarang melintas di Pangkalan TNI AU Roesmin Noerjadin. Pasalnya sederhana, karena mobil dinas bupati Kampar tidak memiliki stiker TNI AU.
Saat akan memasuki dan melewati jalan di Lanud Pekanbaru dari arah Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, mobil bupati diberhentikan seorang prajurit TNI AU berinisial M. Karena tidak memiliki izin lewat dan stiker TNI AU, maka mobil Kampar 1 itu pun dilarang lewat.
‘’Sudah dijelaskan baik-baik kepada prajurit M, tetap tidak diperbolehkan. Akhirnya kami mengalah saja dan tidak jadi melintas,’’ kata Jefry.
Menurut Jefry, sebelumnya dia sering melintas di Lanud Pekanbaru dan tidak pernah dilarang. Asalkan membuka kaca mobil, biasanya mobil siapa saja boleh lewat, termasuk mobil masyarakat. Sekarang, pejabat daerah, anggota DPRD maupun masyarakat, yang tidak memiliki izin melintas atau stiker TNI AU, tidak diperkenankan lewat.
‘’Sekarang kok dilarang? Apa peraturannya sekarang sudah baru atau berubah? Mestinya TNI AU harus dekat dengan rakyat banyak, bukan malah membuat jarak. Ini tentu sangat kita sayangkan,’’ kata Jefry.
Disarankan bupati dua periode itu, sebaiknya para prajurit yang ditugasi di pos atau menjaga gerbang diberikan pemahaman, siapa yang boleh lewat dan siapa yang kapentak Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Mayor Sus Rizwar menjelaskan, persoalan adanya informasi petugas jaga di pintu masuk Kompleks TNI AU melarang rombongan Bupati Kampar Jefry Noor melintas, disebutkannya mungkin ada salah paham.
Karena menurut Kapentak, biasanya tidak ada persoalan ketika mobil Pemda ingin melintas di Kompleks TNI AU. ‘’Kami cari tahu dulu apa persoalannya, tapi kemungkinan itu hanya salah paham,’’ ujar Kapentak memberikan penjelasan.
Disebutkannya, memang lambat laun masyarakat umum akan dibatasi melintas atau masuk Kompleks TNI AU. Pasalnya ini alasan keamanan pertahanan, ditambah lagi yang dijaga itu adalah alutsista ketahanan negara. ‘’Mana tahu ada teroris atau pihak asing yang memata-matai pertahanan kita, dan upaya untuk menyerang, tentu ini harus diwaspadai. Lambat laun umum akan dibatasi melintas komplek,’’ ujarnya.(izl/gus)