TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Agar menambah nilai ekonomis bagi masyarakat, Dinas Kebersihan Pemakaman dan Pertamanan (DKPP) Kabupaten Indragiri Hilir segera membentuk Bank Sampah. Sebagaimana dikemukakan Kepala DKPP H Sirajuddin, Rabu (17/2), saat ini sampah masih menjadi masalah oleh banyak kalangan. Untuk itu harus dilakukan antisipasi agar tidak menjadi demikian.
“Mungkin Bank Sampah salah satu solusi dalam mengatasi pengelolaan sampah di daerah kita. Apalagi volume sampah sangat besar,” kata Sirajuddin.
Bank Pengelolaan Sampah (BPS) secara manfaat jelas dapat menguntungkan bagi pihak yang ingin memanfaatkan dengan baik. Namun sebaliknya, jika pengelolaan sampah tidak baik, sudah pasti dapat merugikan.
“Volume sampah di Kecamatan Tembilahan dan Tembilahan Hulu cukup besar. Jadi saya rasa tepat kalau BPS-nya kita pergunakan dengan maksimal,” paparnya.
Ditargetkan pada Maret 2016 mendatang BPS sudah terbentuk. Walau demikin diperlukan dukungan dan kerja sama dari masyarakat sebagai penghasil sampah-sampah rumah tangga. Sebab dalam pengelolaanya memerlukan kerja sama banyak pihak.
“Kami juga akan berkoordinasi bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang ada di setiap kecamatan, terkait cara efektif dan bernilai ekonomis dalam pengelolaanya,” kata Sirajuddin
BPS nantinya akan dikelola oleh Koperasi DKP. Maka dari itu diharapkan masyarakat agar bisa memilah sampah organik dan non organik sehingga sampah menjadi nilai jual sampingan.(adv)