BENGKALIS

SDN 01 Bengkalis Incar Adiwiyata Mandiri

Riau | Kamis, 18 Februari 2016 - 10:18 WIB

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Setelah sukses meraih sekolah adiwiyata tingkat nasional pada tahun 2014 lalu, SDN 01 Bengkalis kini mulai menatap untuk prediket yang lebih bergengsi, yakni Adiwiyata Mandiri. Segala persiapan telah dilakukan termasuk membina 10 sekolah dan minimal 10 sekolah tersebut meraih Adiwiyata tingkat Kabupaten.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis, H Arman AA melalui Sekretaris BLH, Agusrizal M.Hum, mengatkan, sejak beberapa tahun lalu BLH sudah gencar memperkenalkan program adiwiyata mandiri yaitu program adiwiyata yang pembinaannya dilakukan oleh sekolah peraih anugerah adiwiyata. Untuk Kabupaten Bengkalis, pembinaan akan dilakukan oleh SDN 1 Bengkalis.

“SDN 01 Bengkalis merupakan sekolah yang meraih anugerah adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup,” ujar Agusrizal, Rabu (17/2).
Dijelaskan, program adiwiyata mandiri ini akan melibatkan setidaknya 10 sekolah tingkat apa saja, baik itu SD, MDA, SMP/MTs maupun SMA/MA untuk dibina oleh SDN 01 Bengkalis agar bisa mengimplementasikan program adiwiyata.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Salah satu syaratnya seperti itu, untuk mengikuti program adiwiyata mandiri sekolah bersangkutan sudah meraih adiwiyata nasional dan melakukan pembinaan 10 sekolah. 10 sekolah yang dibina ini minimal sudah mendapatkan adiwiyata tingkat Kabupaten,” sebut mantan Kabag Humas Setkab Bengkalis ini.

SDN 1 Bengkalis akan memperkenalkan hal-hal yang perlu dilakukan agar sekolah bisa berhasil mendapatkan prediket adiwiyata sebagaimana halnya SDN 1 Bengkalis. “Kewenangan sepenuhnya kita berikan kepada SDN 1 Bengkalis, BLH hanya melakukan pendampingan,”kata Agus lagi.

Diantara 10 sekolah yang dibina oleh SD 01 adalah, SMA 1 Bukit Batu (juga peraih adiwiyata nasional) SMA 2 Bengkalis (adiwiyata Provinsi serta sejumlah sekolah lainnya.

Lebih jauh dijelaskan, program adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan keasadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghidarkan dampak lingkungan yang negatif.

Beberapa indikator yang dijadikan penilaian layak tidaknya sebuah sekolah meraih adiwiyata ujar Agus, antara lain pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan; pengembangan kurikulum bebasis lingkungan, pengembagan kegiatan berbasis partisipatif; serta pengelolaan dan atau pengembangan sarana pendukung sekolah yang mencerminkan pengelolaan lingkungan hidup.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook