PEKANBARU (RP) - Provinsi Riau meminta pada BPK RI bidang pembinaan Departemen Pendidikan Nasional RI, untuk mengusulkan penambahan quota sertifikasi guru di Riau. Pasalnya, dari 107 ribu guru se Provinsi Riau, yang sudah lulus sertifikasi guru baru 12,20 persen. Ini dikarenakan, kuota sertifikasi guru yang dijatahkan untuk Provinsi Riau terbilang kecil.
PLT Kepala Dinas Pendidikan Riau Heri Indra Putra SE menjawab Riau Pos, Jumat (17/2), ketika mendampingi peninjauan pelaksanaan dana BOS di beberapa sekolah di wilayah Kota Pekanbaru dan kabupaten Kampar.
Heri Indra Putra menjelaskan, setiap tahun Riau mengusulkan penambahan quota sertifikasi. Namun, penambahannya belum signifikan. Karenanya, melalui tim BPK RI bidang pembinaan Departemen Pendidikan Nasional, ia berharapkan kalau bisa membantu mengusulkan penambahan quota sertifikasi guru untuk Riau.
Soal guru yang belum disertifikasi, bahkan ada yang sudah mendaftar namun gagal ikut ujian sertifikasi, Heri Indra Putra yang didampingi Manager BOS Dinas Pendidikan Riau Dra Dewi Andamari menjelaskan, kalau salah satu persyaratan untuk bisa ikut ujian sertifikasi selain jam mengajar juga berpendidikan S1.
Karena itu, beberapa tahun ini, program Dinas Pendidikan menganjurkan ke jenjang pendidikan bagi guru yang belum S1. Untuk tahun 2012 ini, guru yang ingin ikut sertifikasi tidak mutlak harus berpendidikan S1. Apalagi bagi guru yang sudah berusia 50 tahun, bisa ikut ujian sertifikasi.
Disdik berjanji akan secepatnya melalui Disdik Kabupaten/kota untuk mensosialisasikan itu ke guru-guru yang ada di Kabupaten/kota. Sehingga mereka bisa ikut ujian sertifikasi sebagai upaya meningkatkan mutu dan kualitasnya serta kesejahteraannya.
Sementara Dr H Rizal Djalil anggota VI BPK RI Objek Pembinaan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) selaku pimpinan rombongan BPK RI berjanji akan membantu mengusulkan quota sertifikasi guru di Riau ke Kementerian Pendidikan Nasional. “Kita akan mendorong Kemendiknas untuk menambah quota sertifikasi guru-guru di Riau,” sambungnya.
Menurutnya, tidak ada guru yang tidak disertifikasi. Karena program itu, memang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru, kualitas guru dan kesejahteraan guru yang tujuan akhirnya juga berdampak pada kualitas murid. Karena guru yang sudah disertifikasi dan belum disertifikasi akan terlihat memiliki kemampuan yang berbeda dengan guru yang belum disertifikasi.
Rizal dalam peninjauan ke beberapa sekolah di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, memang masih banyak ditemui guru yang belum sertifikasi. Ia meminta agar Dinas Pendidikan Kabupaten/kota dan Disdik Riau sendiri untuk memprioritaskan bagi mereka yang belum sertifikasi.(dac)
